Page 94 - Modul Biokimia Andi Tenri Ola Rivai
P. 94

Jadi  proses  metabolisme  yang  menghasilkan  ATP  dapat  melindungi  membran  sel

                sehingga dapat mempertahankan motilitas dan daya hidup spermatozoa.

                Respirasi  aerob  menghasilkan  energi  yang  lebih  besar.  ATP  yang  dihasilkan  respirasi

                aerob adalah 36 ATP untuk oksidasi satu molekul glukosa. Sebaliknya, dengan fermentasi

                hanya akan diperoleh total energi sebesar 2 ATP. Jadi energi respirasi aerob adalah 18

                kali  lipat  lebih  tinggi  dibandingkan  energi  fermentasi.  Salah  satu  alasan  mengapa  hal

                tersebut  terjadi,  karena  respirasi  aerob  merupakan  katabolisme  sempurna  yang

                menghasilkan  CO2  dan  H2O.  Jadi,  pembakaran  yang  dihasilkan  optimum.  Sebaliknya,

                hasil  fermentasi  adalah  karbon  yang  masih  reduktif,  misalnya  etanol  dan  asam  laktat.

                Oleh karena itu, etanol masih menyisakan energi terikat di dalamnya, yang sesungguhnya

                masih dapat dibakar untuk menghasilkan energi lanjutan.

            C. INTEGRITAS KEISLAMAN

             Q.S. Al-Anbiya: 30

                                                       ْ َ َ
                 َ َ َ ۗ
                ﻼﻓا ﻲَﺣ ٍءﻲﺷ ﱠﻞﻛ ِءﺎ َ ﻤﻟا  َ ﻦ ِﻣ ﺎَﻨﻠَﻌَﺟَو ﺎ َ ﻤُﻬ ٰ ﻨﻘَﺘﻔﻓ ﺎﻘﺗَر ﺎَﺘﻧﺎﻛ ضْرَ ْ ﻻاَو  ِ ت ٰ ﻮ ٰ ﻤ ﱠ ﺴﻟا  ﱠ نا اْوُﺮﻔﻛ  َ ﻦْﻳِﺬﻟا ﺮَﻳ  ْ ﻢﻟَوا
                            َ
                                                             ً ْ
                                                                                                    ﱠ
                                                                                                          َ َ
                                                  ۗ
                                  ۤ
                                     ْ
                                            ْ
                                                                  َ َ
                                ُ
                                                                                        َ ٓ َ َ
                                                                       َ
                    ﱟ
                         ْ
                                                                                                          ْ
                                                                                               ۝٣  َ نْﻮُﻨ ِﻣﺆُﻳ
             Artinya:
             “Dan  apakah  orang-orang  yang  kafir  tidak  mengetahui  bahwasanya  langit  dan  bumi  itu
             keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan
             dari  air  Kami  jadikan  segala  sesuatu  yang  hidup.  Maka  Mengapakah  mereka  tiada  juga
             beriman?”
             Tafsir:
             Dalam kitab Mafatih al-Ghaib keseluruhan penafsiran ayat ini, dimulai dengan pembahasan
             teologi bahwa ayat ini adalah sebagai petunjuk ataupun bukti akan adanya Pencipta yang
             Esa, karena mustahil terjadi proses penciptaan dan terpisahnya langit dan bumi ada tanpa
             adanya yang menciptakan. Mustahil langit dan bumi menciptakan dan memisahkan dirinya
             sendiri.  Kemudian,  dengan  tatanan  alam  raya  yang  begitu  rapi  dan  menakjubkan  ini
             menunjukkan kemustahilan akan adanya dua Tuhan, karena jika dua Tuhan itu memang ada,

             maka akan terjadi kerancuan dan kerusakan dalam proses penciptaan alam semesta ini dan
             tidak akan sebaik dan serapi ini. Selain itu juga, ayat ini sebagai salah satu petunjuk yang



                                                          91
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99