Page 249 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 249

alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan
                     masyarakat  dari  kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan,
                     penanggulangan narkoba, peningkatan administrasi     dan kepegawaian
                     publik.
                        Komunitas   ASEAN     berpusat  pada  masyarakat  untuk penguatan
                     kesetiakawanan dan persatuan dalam     perbedaan ciri-ciri  kebudayaan
                     antarnegara  anggota  ASEAN. Persatuan dan kesetiakawanan tersebut
                     dibangun melalui    penguatan identitas  bersama   dan pembangunan
                     masyarakat yang saling peduli, berbagi, dan harmonis.
                        ASEAN     juga  bertekad untuk memperkuat     persatuan dan saling
                     pengertian terhadap perbedaan kebudayaan, sejarah, agama, dan peradaban.
                     Pada  22 November 2015 10 negara     anggota  ASEAN   menandatangani
                     deklarasi komunitas ASEAN. Selanjutnya, pada 13 November 2017 para
                     pemimpin tingkat tinggi ASEAN meluncurkan Masterplan Konektivitas
                     ASEAN 2025.

                 5. Organisasi Konferensi Islam
                     Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah organisasi internasional yang
                 anggotanya  terdiri  atas  negara-negara  Islam  seluruh dunia. Organisasi  ini
                 didirikan pada  tanggal  22 September 1969 saat  Konferensi  Tingkat  Tinggi
                 (KTT) negara-negara Islam  di Rabat Maroko atas prakarsa Raja Faisal dari
                 Arab Saudi  dan Raja  Hasan II dari  Maroko.  Latar belakang didirikannya
                 organisasi dipicu oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsho yang terletak di
                 kota Al Quds (Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969. Peristiwa pembakaran
                 tersebut menimbulkan reaksi keras dunia, terutama dari kalangan umat Islam.
                 Saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang mendesak untuk mengorganisir dan
                 menggalang kekuatan dunia    Islam  serta  mematangkan sikap dalam  rangka
                 mengusahakan pembebasan Al-Quds. Pada       awalnya   OKI mempunyai     25
                 anggota  dan saat  ini  jumlahnya  bertambah menjadi  57 negara  anggota  serta
                 sejumlah negara pengamat, antara lain Bosnia Herzegovina, Republik Afrika
                 Tengah, Pantai Gading, dan Thailand.
                     OKI didirikan berdasarkan pada        keyakinan atas    agama   Islam,
                 penghormatan pada    Piagam  PBB dan Hak Asasi     Manusia  (HAM). Pada
                 Konferensi  Tingkat  Menteri  (KTM) III OKI bulan February 1972, telah
                 diadopsi  piagam  organisasi  yang berisi  tujuan OKI  yaitu;  meningkatkan
                 solidaritas  Islam  serta  mengkordinasikan kerja  sama  politik, ekonomi, dan
                 sosial  budaya  antarnegara-negara  anggota, mendukung upaya   perdamaian
                 dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam dan
                 membantu perjuangan pembentukan negara       Palestina  yang merdeka   dan
                 berdaulat, dan bekerjasama  untuk menentang diskriminasi  rasial  dan segala
                 bentuk penjajahan, menciptakan suasana    yang menguntungkan dan saling
                 pengertian di antara negara anggota dan negara-negara lain.


                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            241
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254