Page 25 - EBOOK_Peribahasa Jawa Sebagai Cerminan Watak Sifat dan Perilaku Manusia Jawa
P. 25
ca, ra, dalam abjad Jawa kalah populer dengan abjad alfabetis a, b, c, d.
Peribahasa dalam bulcu tersebut ada yang telah diurutkan secara
alfabetis, seperti buku yang ditulis oleh Astuti Hendrarto, Peribahasa
Jawa serta yang ditulis oleh L Mardiwasito, Peribahasa dan SeloKa
Bahasa Jawa. Dari kedua buku tersebut terdapat gejala duplikasi; gejala
ini juga terjadi dalam buku-buku yang lain Untuk menghindari adanya
duplikasi dari sa.iian sampel, peribahasa yang dipilih adalah yang ber-
hubungan dengan watak, sifat, dan perilaku manusia Jawa.
Pemilihan peribahasa yang dicantumkan di sini tidak dipilih langsung
begitu saja, tetap1 mencermati satu-per satu peribahasa itu. Pencermatan
itu bertujuan melihat kemungkinan duplikasi dan perbedaan pemberian
makna. Hal itu dimungkinkan karena dalam memberi makna sebuah
peribahasa dapat muncul perbedaan dari penulis yang satu dengan penulis
yang lain. Meskipun inti yang dikemukakan adalah sama, tetapi cara
memberi pengertian kepada peribahasa terkadang dapat mengubah makna
yang ada. Persoalan makna inilah yang akan dibahas secara detail pada
bab V. Pada bab III ini hal yang dilakukan adalah pemilahan peribahasa
Jawa berdasarkan konsep watak, sifat, dan perilaku manusia Jawa.
3.2 Peribabasa yang Berhubungan dengan Watak
A
1. Akal Budi
'Akal pikiran orang tua'
2. Ala Lan becik iku gandhengane, kabeh kuwi saka kersane pangeran
'Baik buruk manusia itu karena keduanya itu tergantung kepada
Tuhan Yang Kuasa'
3. Ambagaspati
'Orang yang penaik darah'
4. Ambaguguk nguthowaton
'Orang yang memegang pendiriannya kuat-kuat'
5. Ambalung usu
'Orang yang berwatak tidak menentu, jika dalam keadaan sedang
17