Page 78 - EBOOK_Orang Jawa,Jimat, dan Makhluk Halus
P. 78
Sifat dan arah kan sebagai batu.
Jejering manusia memang memiliki sifat batin seperti
Arah mata angin yang terdiri dari timur, selatan, kerasnya batu, maka hal ini akan menjadikan arah pancer
barat dan utara adalah dapat dihubungkan dengan hari sebagai sifat dasar dari manusia itu sendiri. Dari keempat
pasaran Jawa. Empat arah penjuru mata angin ini di- arah dan pasaran Jawa ini, maka dapat dihubungkan de-
tambah dengan keberadaan roh dalam jasad, maka jum- ngan kehidupan manusia yaitu manakala manusia seba-
lah antara arah danhari pasaranJawa menjadi sama yaitu gai sosok pribadi manusia itu sendiri adalah kliwon yang
masing-masing berjumlah lima. Dari falsafah Jawa setiap bersifat ada dan merupakan pancer. Pancer ini merupakan
pasaran memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. roh manusia yang memang akan selalu ada dan dihem-
buskan dalam tengah-tengah jasad manusia sehingga
Pasaran Ar ah Sifat alam manusia tersebut sebagai manusia yang hidup dan lahir
Legi Timur Api ke bumi. Batu merupakan sanepa bagi masyarakat Jawa
Pahing Sela tan Air pemercaya kejawen. Sifat jiwa manusia pada dasarnya
Pon Barat Kayu menyamai batu, keras, kuat dan berbobot.
Wage Utara Angin Dari maksud ini maka jiwa manusia sesungguhnya
Kliwon Tengah Batu adalah individu yang dapat menjadikan dirinya sebagai
individu yang nyata setelah manusia itu hidup. Pada
akhirnya jiwa yang seperti batu itu akan menjadi manusia
Kiblat papat Zima pancer menurut penulis memiliki hu- manakala terbentuk batin dari dua manusia yaitu orang
bungan dengan keberadaan manusia hidup dalam du- tua. Dua manusia sebagai orang tua inilah yang menjadi
nia nyata dan dunia gaib, yaitu dunia setelah mati. Dari lantaran adanya manusia. Namun dari awal adanya ma-
sifat yang dimiliki oleh setiap arah dan pasaran, maka nusia adalah karena adanya batin dari kedua manusia
hari pasaran yang pertama kali adalah hari Kliwon, dan sebagai lantaran ini.
berakhir pada hari Kliwon juga. Kliwon dengan pengertian seperti di atas, maka da-
pat dijabarkan bahwa kliwon adalah jejering manungsa (se-
Kliwon (batu, pancer) jatinya manusia), sebagai batin, jiwa dan sifat dari ma-
Kliwon memiliki sifat alam adalah batu. Dalam diri nusia itu sendiri, sehingga karena batin manusia pada
manusia yang memiliki kekerasan seperti batu adalah dasarnya memiliki sifat keras dan seperti sifat alam dari
hati. Dalam hati terdapat batin, dan batin itu sendiri me- batu, maka sifat dari hari kliwon adalah sebagai batu.
miliki sifat yang keras. Maka sifat keras ini diumpama-
76 77