Page 79 - EBOOK_Orang Jawa,Jimat, dan Makhluk Halus
P. 79

Sifat dan arah   kan sebagai batu.
             Jejering manusia memang memiliki sifat batin seperti
 Arah mata angin yang terdiri  dari timur, selatan,   kerasnya batu, maka hal ini akan menjadikan arah pancer
 barat dan utara adalah dapat dihubungkan dengan hari   sebagai sifat dasar dari manusia itu sendiri. Dari keempat
 pasaran Jawa.  Empat arah penjuru mata angin ini di-  arah dan pasaran Jawa ini, maka dapat dihubungkan de-
 tambah dengan keberadaan roh dalam jasad, maka jum-  ngan kehidupan manusia yaitu manakala manusia seba-
 lah antara arah danhari pasaranJawa menjadi sama yaitu   gai sosok pribadi manusia itu sendiri adalah kliwon yang
 masing-masing berjumlah lima. Dari falsafah Jawa setiap   bersifat ada dan merupakan pancer. Pancer ini merupakan
 pasaran memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda.   roh manusia yang memang akan selalu ada dan dihem-
         buskan  dalam tengah-tengah jasad  manusia sehingga
 Pasaran   Ar ah   Sifat alam   manusia tersebut sebagai manusia yang hidup dan lahir
 Legi   Timur   Api   ke bumi. Batu merupakan sanepa bagi masyarakat Jawa
 Pahing   Sela tan   Air   pemercaya  kejawen.  Sifat jiwa  manusia  pada dasarnya
 Pon   Barat   Kayu   menyamai batu,  keras,  kuat dan berbobot.
 Wage   Utara   Angin   Dari maksud ini maka jiwa manusia sesungguhnya
 Kliwon   Tengah   Batu   adalah individu yang dapat menjadikan dirinya sebagai
         individu yang nyata setelah manusia itu hidup.  Pada
         akhirnya jiwa yang seperti batu itu akan menjadi manusia
 Kiblat papat Zima pancer menurut penulis memiliki hu-  manakala terbentuk batin dari dua manusia yaitu orang
 bungan dengan keberadaan manusia hidup dalam du-  tua. Dua manusia sebagai orang tua inilah yang menjadi
 nia nyata dan dunia gaib, yaitu dunia setelah mati. Dari   lantaran adanya manusia. Namun dari awal adanya ma-
 sifat yang dimiliki  oleh setiap arah dan pasaran, maka   nusia adalah karena adanya batin dari kedua manusia
 hari pasaran yang pertama kali adalah hari Kliwon,  dan   sebagai lantaran ini.
 berakhir pada hari Kliwon juga.   Kliwon  dengan pengertian seperti di atas, maka da-
         pat dijabarkan bahwa kliwon adalah jejering manungsa (se-
 Kliwon (batu, pancer)   jatinya manusia), sebagai batin, jiwa dan sifat dari ma-
 Kliwon  memiliki sifat alam adalah batu. Dalam diri   nusia itu sendiri, sehingga karena batin manusia pada
 manusia yang memiliki kekerasan seperti batu adalah   dasarnya memiliki sifat keras dan seperti sifat alam dari
 hati. Dalam hati terdapat batin, dan batin itu sendiri me-  batu, maka sifat dari hari kliwon  adalah sebagai batu.
 miliki sifat yang keras. Maka sifat keras ini diumpama-


 76                               77
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84