Page 151 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 151

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               Tabel 1.   Kandungan  Nutrisi  Bahan  Asal  Biskuit  Biosuplemen  Daun  Katuk  (Dalam  100%
                         Bahan Kering)













               Sumber: Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya, 2017.

                      Konsentrat yang digunakan di dalam penelitian ini adalah konsentrat untuk sapi perah
               laktasi yang diproduksi oleh sebuah koperasi susu. Kandungan protein kasar (PK) konsentrat
               yaitu  17,49%  telah  sesuai  dengan  ketentuan  yang  dipersyaratkan  oleh  standar  nasional
               indonesia (SNI), bahwa PK minimal untuk konsentrat sapi perah laktasi sebesar 16%. Daun
               katuk yang digunakan dalam bentuk tepung daun katuk. Kandungan PK tepung daun katuk
               yaitu 24,09%, atau lebih tinggi dari yang pernah dilaporkan oleh Sadi (1983) serta Yuliani
               dan Marwati (1997) dalam Santoso (2013) sebesar 23,13%. Konsentrat dan tepung daun katuk
               yang  digunakan  sebagai  bahan  asal  biskuit  biosuplemen  telah  memenuhi  mutu  nutrisi.
               Molases  berfungsi  sebagai  perekat  untuk  mengikat  komponen-komponen  pakan  sehingga
               strukturnya tetap kompak (Retnani, et al., 2014).
                      Warna  dari  biskuit  biosuplemen  dipengaruhi  oleh  komposisi  bahan  penyusun.
               Semakin  banyak  proporsi  hijauan  maka  warna  biskuit  akan  semakin  hijau.  Aroma  biskuit
               harum  khas  molases  dan  daun  katuk.  Kepadatan  biskuit  dipengaruhi  oleh  bahan  baku
               penyusun.  Semakin  banyak  jumlah  hijauan  akan  semakin  remah  karena  hijauan  yang
               digunakan  dalam  bentuk  tepung  daun  katuk.  Gambar  1  menunjukkan  hasil  biskuit
               biosuplemen daun katuk, sedangkan perbedaan karakteristik pada masing-masing perlakuan
               disajikan pada Tabel 2.

               Tabel 2. Karakteristik Biskuit Biosuplemen Daun Katuk
                     Perlakuan              Warna             Aroma          Kepadatan         Tekstur
                         P1           Kuning kecoklatan    Harum         Kompak              Kasar
                         P2           Kuning kecoklatan    Harum         Kompak              Kasar
                         P3           Kuning kecoklatan    Harum         Kompak              Kasar
                         P4           Kehijauan            Harum         Remah               Kasar
                         P5           Hijau gelap          Harum         Sangat remah        Kasar
               Keterangan:  P1: Biskuit biosuplemen mengandung 10% daun katuk dan 90% konsentrat, P2: Biskuit
                           biosuplemen mengandung 20% daun katuk dan 80% konsentrat, P3: Biskuit biosuplemen
                           mengandung 30% daun katuk dan 70% konsentrat, P4: Biskuit biosuplemen mengandung
                           40% daun katuk dan 60% konsentrat, P5: Biskuit biosuplemen mengandung 50% daun
                           katuk dan 50% konsentrat.













                                     Gambar 1. Hasil biskuit biosuplemen daun katuk



                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     140
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156