Page 154 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 154
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ENDOFIT AKAR TANAMAN TEBU
(Saccharum officinarum L.) PENGHASIL HORMON Indole Acetic Acid (IAA)
1
Roni Syaputra dan Anggi Maulia Arista 2
1 ) Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Jl. Raya Karangploso Kotak Pos 199, Malang 65152
Korespondensi Penulis: Roni Syaputra, roni_syaputra@yahoo.com
Abstrak
Tanaman tebu (Saccharum oficinarum L.) merupakan tanaman asli Indonesia yang sudah berkembang
lama sejak pemerintahan kolonial Belanda yang menjadikan tanaman tebu sebagai salah satu
komoditas untuk sumber devisa. Saat ini, tebu mengalami penurunan produksi dan rendemen,
sehingga kebutuhan gula dalam negeri sering tidak cukup. Pemanfaatan bakteri endofit akar
merupakan salah satu solusi alternatif untuk meningkatkan produksi tebu dan rendemen. Bakteri
endofit berpotensi memacu pertumbuhan akar tanaman tebu, sehingga jangkauan akar terhadap air dan
hara menjadi lebih luas. Kegiatan penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Bioprosesing Balai
Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS), Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Juli-Desember 2015. Bahan utama yang digunakan adalah akar tanaman tebu yang diambil secara
acak, kemudian dikompositkan. Sampel akar diambil dari 3 varietas, yaitu: PS-881 (tebu masak
awal), PSJK-922 (tebu masak tengah), BL (tebu masak akhir) di Kebun Percobaan Karangploso,
BALITTAS, Malang. Tahapan kegiatan penelitian adalah: isolasi, pemurnian, uji kemampuan bakteri
menghasilkan IAA, karakterisasi; morfologi koloni, morfologi sel, pewarnaan gram, endospora serta
uji katalase. Data yang diperoleh berupa kadar hormon Indole Acetic Acid (IAA), morfologi koloni,
morfologi sel, susunan sel dan fisiologis biokimia dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian
didapatkan 29 isolat bakteri endofit penghasil hormon IAA dari akar tanaman tebu varietas PS-881,
PSJK-922 dan BL, dengan 5 isolat mampu menghasilkan hormon IAA di atas 1 ppm yaitu, isolat
PSJK-5 (1,14 ppm), PSJK-12 (1,10 ppm), PSJK-13 (1,17 ppm), BL-4 (1,10 ppm), PS-881-4 (1,10
ppm). Selanjutnya 13 isolat lainnya menghasilkan hormon IAA dengan konsentrasi di atas 0,5 ppm
yaitu, PSJK-1 (0,56 ppm), PSJK-7 (0,98 ppm), PSJK-9 (0,80 ppm), PSJK-14 (0,68 ppm), BL-1 (0,66
ppm), BL-2 (0,73 ppm), BL-3 (0,88 ppm), BL-6 (0,61 ppm), BL-9 (1) (0,71 ppm), BL-9 (2) (0,78
ppm), BL-11 (0,88 ppm), PS-881-8 (0,95 ppm), dan PS-881-10(2) (0,56 ppm). Isolat bakteri endofit
tersebut mempunyai karakteristik koloni dengan bentuk circular, elevasi raised dan convex, tepi entire
dan serrate, warna putih sampai putih kekuningan, karakter optik opaque dan permukaan halus serta
tidak rata. Karakteristik sel adalah Gram positif, bentuk sel batang pendek, batang panjang dan spiral,
susunan sel monobasil, streptobasil dan spiral tunggal dan tidak terdapat endospora. Karakteristik
fisiologi biokimia isolat bakteri endofit ini semuanya isolat dapat memproduksi katalase.
Kata kunci : isolasi, karakterisasi, bakteri endofit akar, tebu , hormon IAA
1. Pendahuluan
Tanaman tebu (Saccharum oficinarum L.) merupakan tanaman asli Indonesia yang
sudah berkembang lama sejak pemerintahan kolonial Belanda yang menjadikan tanaman tebu
sebagai salah satu komoditas untuk sumber devisa. Saat ini, tebu mengalami penurunan
produksi dan rendemen, sehingga kebutuhan gula dalam negeri sering tidak cukup.
Pemanfaatan bakteri endofit akar merupakan salah satu solusi alternatif untuk meningkatkan
produksi tebu dan rendemen. Bakteri endofit berpotensi memacu pertumbuhan akar tanaman
tebu, sehingga jangkauan akar terhadap air dan hara menjadi lebih luas.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 143