Page 22 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 22
3.
1.
2.
(Jamaris, 2010):
tidak ada satupun makanan.
4
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
ia berfantasi seolah-olah menjadi seorang ibu.
Melakukan peniruan tingkah laku yang ditampilkan oleh orang,
Hal ini sejalan dengan karakteristik dari berpikir praoperasinal yaitu
bonekanya sambil mengajaknya berbicara, terinspirasi dari mengamati
tingkahlaku ibunya yang memberikan makan kepada adiknya yang
masih bayi, maka iapun menirukan tingkahlaku tersebut, dimana
binatang atau peristiwa yang ada di sekitarnya. Peniruan ini baru
dapat dilakukan anak setelah ia melakukan pengamatan terhadap
tingkahlaku tersebut. Misalnya: perilaku Nadine yang memberi makan
mentalnya suatu bentuk makanan yang diberikannya kepada boneka.
jalan berfantasi. Contoh: Nadine adalah anak berusia 4 tahun, yang sedang
asyik bermain dengan bonekanya. Ia mengajak bonekanya berbicara
layaknya makhluk hidup dan memberinya makan. Sambil mengatakan
simbolik. Dimana bentuk-bentuk berpikir ditampilkan dalam berbagai
aktivitas yang dilakukannya seperti pada waktu bermain. Pada waktu
bermain anak mengoperasikan kemampuan berpikir simbolik dengan
“Udah waktunya makan Nisa, nisa makan dulu ya…ini ada bubur enak.
ketika itu pada kenyataannya makanan tersebut tidak ada, tetapi Nadine
mampu untuk menghadirkannya seolah-olah makanan tersebut nyata
keberadaannya, ini menunjukkan bahwa ia mampu menghadirkan dalam
Ayo buka mulutnya…enakkan!. Kegiatan bermain ini mengoperasikan
kemampuan berpikir simbolik Nadine. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana
caranya Nadine berbicara pada waktu memberi makan bonekanya, yang
Bahasa simbolik yaitu kegiatan bercakap-cakap yang dilakukan anak
pada waktu bermain simbolik. Pada waktu ini anak bercakap-cakap
memberikan makanan berupa bubur yang enak kepada bonekanya,
ia menghadirkan seakan-akan makanan itu ada ditangannya padahal
seolah-olah orang yang diajak berbicara tersebut hadir secara fisik.
mulutnya…enakkan!. Dimana boneka tersebut pada hakikatnya
benda mati, tetapi ia mampu menghadirkan di dalam pikirannya,
Misalnya: Nadine mengajak bonekanya berbicara seperti “Udah waktunya
makan Nisa, Nisa makan dulu ya…ini ada bubur enak. Ayo buka
yang terlibat dalam kegiatan bermain secara simbolik. Misalnya: Nadine
Bermain simbolik yaitu kegiatan bermain yang menghadirkan objek
1.
2.
yaitu:
bernyawa.
Yang diterima.
anak. (Jamaris, 2010)
kurang pandai (Hurlock, 1978).
5
Kreativitas merupakan proses bukan hasil.
pikiran divergen dapat ditingkatkan dengan praktek dan latihan.
pencipta. Jadi, kreativitas tidak sama dengan intelegensi, dalam arti IQ,
ini sejalan dengan hakikat dari kreativitas bahwa kreativitas merupakan
hasil dari belahan otak bagian kanan. Operasi otak pada bagian kanan
Dengan demikian, setiap anak yang kreatif memiliki intelegensi yang
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
kreatif, karena tidak semua orang dengan intelegensi yang tinggi merupakan
tinggi. Namun anak yang memiliki intelegensi yang tinggi belum tentu
bahwa ia sedang berbicara dengan makhluk hidup/manusia yang
yang dihadirkan dalam berbagai bentuk fantasi maka kemampuan ini
merupakan pintu untuk menumbuh kembangkan kreativitas anak. Hal
Anak yang berada pada fase praoperasional berpikir secara simbolik
Contoh: banyak anak pandai mencapai keberhasilan akademis tetapi
kreativitas yang lebih besar dari anak yang kurang pandai. Mereka lebih
hanya sedikit yang menunjukkan cara berpikir kreatif yang tidak sekedar
Oleh karena itu, pada setiap umur, anak yang pandai menunjukkan
sosial dan mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi konflik
terpilih sebagai pemimpin dibandingkan teman seusia mereka yang
banyak mempunyai gagasan baru untuk menangani suasana konflik
tersebut. Ini merupakan salah satu alasan mengapa mereka lebih sering
memberikan yang diinginkan guru. (Hurlock, 1978). Hal ini sesuai dengan
1980-an. Kita sekarang juga mengetahui bahwa jenis tertentu dari keahlian
yang hadir dalam masa praoperasional tampil dalam berbagai aktivitas
ini menyebabkan orang dapat melakukan berbagai imajinasi atau fantasi
sehingga dapat diciptakan berbagai karya yang unik. Fantasi atau imajinasi
sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian dari tahun 1970-an dan tahun
kegiatan yang lain. Semua hal tersebut adalah refleksi dari kreativitas
unsur-unsur yang terdapat di dalam karakteristik kreativitas itu sendiri
anak, baik pada waktu bermain, berbicara ataupun melakukan suatu