Page 23 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 23

3.
                                                                          1.
                                                 2.
                                                                             (Jamaris, 2010):
                                     tidak ada satupun makanan.
          4
                                                                                                                                PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
                                                     ia berfantasi seolah-olah menjadi seorang ibu.
                                                                          Melakukan peniruan tingkah laku yang ditampilkan oleh orang,
                                                                                Hal ini sejalan dengan karakteristik dari berpikir praoperasinal yaitu
                                                              bonekanya sambil mengajaknya berbicara, terinspirasi dari mengamati
                                                           tingkahlaku ibunya yang memberikan makan kepada adiknya yang
                                                        masih bayi, maka iapun menirukan tingkahlaku tersebut, dimana
                                                                       binatang atau peristiwa yang ada di sekitarnya. Peniruan ini baru
                                                                    dapat dilakukan anak setelah ia melakukan pengamatan terhadap
                                                                 tingkahlaku tersebut. Misalnya: perilaku Nadine yang memberi makan
                                                                                   mentalnya suatu bentuk makanan yang diberikannya kepada boneka.
                                                                                                                 jalan berfantasi. Contoh: Nadine adalah anak berusia 4 tahun, yang sedang
                                                                                                              asyik bermain dengan bonekanya. Ia mengajak bonekanya berbicara
                                                                                                           layaknya makhluk hidup dan memberinya makan. Sambil mengatakan
                                                                                                                          simbolik. Dimana bentuk-bentuk berpikir ditampilkan dalam berbagai
                                                                                                                       aktivitas yang dilakukannya seperti pada waktu bermain. Pada waktu
                                                                                                                    bermain anak mengoperasikan kemampuan berpikir simbolik dengan
                                                                                                        “Udah waktunya makan Nisa, nisa makan dulu ya…ini ada bubur enak.
                                                                                            ketika itu pada kenyataannya makanan tersebut tidak ada, tetapi Nadine
                                                                                         mampu untuk menghadirkannya seolah-olah makanan tersebut nyata
                                                                                      keberadaannya, ini menunjukkan bahwa ia mampu menghadirkan dalam
                                                                                                     Ayo buka mulutnya…enakkan!. Kegiatan bermain ini mengoperasikan
                                                                                                  kemampuan berpikir simbolik Nadine. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana
                                                                                               caranya Nadine berbicara pada waktu memberi makan bonekanya, yang
                                  Bahasa simbolik yaitu kegiatan bercakap-cakap yang dilakukan anak
                               pada waktu bermain simbolik. Pada waktu ini anak bercakap-cakap
                                           memberikan makanan berupa bubur yang enak kepada bonekanya,
                                        ia menghadirkan seakan-akan makanan itu ada ditangannya padahal
                            seolah-olah orang yang diajak berbicara tersebut hadir secara fisik.
                   mulutnya…enakkan!. Dimana boneka tersebut pada hakikatnya
                benda mati, tetapi ia mampu menghadirkan di dalam pikirannya,
                         Misalnya: Nadine mengajak bonekanya berbicara seperti “Udah waktunya
                      makan Nisa, Nisa makan dulu ya…ini ada bubur enak. Ayo buka
                                              yang terlibat dalam kegiatan bermain secara simbolik. Misalnya: Nadine
                                                 Bermain simbolik yaitu kegiatan bermain yang menghadirkan objek
                     1.
                  2.
                         yaitu:
                                                                                                                       bernyawa.
                     Yang diterima.
                                                                                    anak. (Jamaris, 2010)
                                                              kurang pandai (Hurlock, 1978).
          5
                  Kreativitas merupakan proses bukan hasil.
                                         pikiran divergen dapat ditingkatkan dengan praktek dan latihan.
                                                  pencipta. Jadi, kreativitas tidak sama dengan intelegensi, dalam arti IQ,
                                                                                                        ini sejalan dengan hakikat dari kreativitas bahwa kreativitas merupakan
                                                                                                     hasil dari belahan otak bagian kanan. Operasi otak pada bagian kanan
                                                           Dengan demikian, setiap anak yang kreatif memiliki intelegensi yang
                                                                                                                                PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
                                                     kreatif, karena tidak semua orang dengan intelegensi yang tinggi merupakan
                                                        tinggi. Namun anak yang memiliki intelegensi yang tinggi belum tentu
                                                                                                                          bahwa ia sedang berbicara dengan makhluk hidup/manusia yang
                                                                                                              yang dihadirkan dalam berbagai bentuk fantasi maka kemampuan ini
                                                                                                           merupakan pintu untuk menumbuh kembangkan kreativitas anak. Hal
                                                                                                                 Anak yang berada pada fase praoperasional berpikir secara simbolik
                                     Contoh: banyak anak pandai mencapai keberhasilan akademis tetapi
                                                                             kreativitas yang lebih besar dari anak yang kurang pandai. Mereka lebih
                                  hanya sedikit yang menunjukkan cara berpikir kreatif yang tidak sekedar
                                                                                Oleh karena itu, pada setiap umur, anak yang pandai menunjukkan
                                                                       sosial dan mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi konflik
                                                                 terpilih sebagai pemimpin dibandingkan teman seusia mereka yang
                                                                          banyak mempunyai gagasan baru untuk menangani suasana konflik
                                                                    tersebut. Ini merupakan salah satu alasan mengapa mereka lebih sering
                               memberikan yang diinginkan guru. (Hurlock, 1978). Hal ini sesuai dengan
                                            1980-an. Kita sekarang juga mengetahui bahwa jenis tertentu dari keahlian
                                                                                             yang hadir dalam masa praoperasional tampil dalam berbagai aktivitas
                                                                                                   ini menyebabkan orang dapat melakukan berbagai imajinasi atau fantasi
                                                                                                sehingga dapat diciptakan berbagai karya yang unik. Fantasi atau imajinasi
                                               sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian dari tahun 1970-an dan tahun
                                                                                       kegiatan yang lain. Semua hal tersebut adalah refleksi dari kreativitas
                            unsur-unsur yang terdapat di dalam karakteristik kreativitas itu sendiri
                                                                                          anak, baik pada waktu bermain, berbicara ataupun melakukan suatu
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28