Page 93 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 93
1.
peserta.
konseling.
2. Penelitian
3. Konseling
dan kreativitas perlu diajarkan.
Identifikasi Bakat Kreatif
74
C. Tujuan Pengukuran Kreativitas
menantang dan menarik bagi siswa kreatif.
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
otoriter dan kurang memberikan kebebasan dalam ungkapan diri.
mengidentifikasi bakat kreatif, untuk tujuan penelitian, dan untuk tujuan
memerlukan informasi mengenai seorang siswa yang dikirim karena
Konselor atau psikolog sekolah di sekolah dasar dan menengah
anak berbakat berasaskan bahwa siswa kreatif perlu diidentifikasikan
untuk mengidentifikasi orang-orang kreatif dan membandingkan mereka
Penelitian membantu kita memahami perkembangan kreativitas.
Tes kreativitas dalam penelitian dapat digunakan dengan dua cara. Pertama,
digunakan untuk menilai dampak pelatihan kreativitas terhadap kekreatifan
Tes kreativitas sering digunakan untuk mengidentifikasi siswa berbakat
kreatif untuk program anak berbakat intelektual. Kebanyakan program
dengan orang-orang biasa. Kedua, tes kreativitas dalam penelitian dapat
Tes kreativitas dapat membantu konselor, guru, orangtua, dan siswa
Informasi ini memungkinkan guru untuk merancang kegiatan yang
sendiri untuk mengenali dan memahami bakat kreatif siswa yang terpendam.
Ada 3 tujuan utama untuk pengukuran kreativitas, yaitu untuk
masalah lain. Mungkin saja siswa itu sebetulnya kreatif, tetapi tidak
tahan akan pekerjaan rutin yang baginya membosankan, sikap guru yang
sikapnya yang apatis, tidak kooperatif, berprestasi kurang, atau karena
c.
b.
a.
1.
3.
2.
untuk Berpikir Kreatif.
resiko terhadap kreativitas.
75
D. Jenis Pengukuran Bakat Kreatif.
pengambilan risiko terhadap kreativitas.
untuk memperinci (elaborasi), dan lain-lain.
yang bukan tes; dan (e) menilai produk kreatif nyata.
Tes yang Mengukur Ciri Kepribadian Kreatif.
Tes yang Mengukur Unsur-Unsur Kreativitas.
ukuran kreativitas verbal dengan ukuran kreatifitas figural.
Tes yang Mengukur Kreativitas secara Langsung
Beberapa tes mengukur ciri-ciri khusus, antara lain adalah :
dimensi kognitif dari kreativitas-berpikir divergen-mencakup antara
ciri kepribadian yang berkaitan erat dengan ciri tersebut; (d) pengukuran
lain kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir, kemampuan
mengukur unsur-unsur yang menandai ciri tersebut; (c) pengukuran
Tes Risk Taking, digunakan untuk menunjukkan dampak pengambilan
Tes Figure Preference dari Barron-Welsh yang menunjukkan dampak
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
(a) pengukuran langsung; (b) pengukuran tidak langsung, dengan
Potensi kreatif dapat diukur melalui beberapa pendekatan, yaitu
Tes Mengajukan Pertanyaan, yang merupakan bagian dari Tes Torrance
digunakan di Indonesia dalam penelitian Utami Munandar (1997) untuk
tes terkenal dari Torrance yang digunakan untuk mengukur pemikiran
kreatif (Torrance Test of Creative Thinking: TICT) yang mempunyai bentuk
yaitu Tes Lingkaran (Circles Test) dari Torrance. Tes ini pertama kali
verbal dan bentuk figural. Ada yang sudah diadaptasi untuk Indonesia,
disertasinya “Greativity and Education”, dengan tujuan membandingkan
afektif (sikap dan kepribadian), dan dimensi psikomotorik (keterampilan
kreatif). Masing-masing dimensi meliputi berbagai kategori, misalnya
dari berbagai dimensi, yaitu dimensi kognitif (berpikir kreatif), dimensi
Sejumlah tes kreativitas telah disusun dan digunakan, antara lain
Kreativitas merupakan suatu konstruk yang multidimensi, terdiri