Page 92 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 92
1.
peserta.
konseling.
3. Konseling
2. Penelitian
dan kreativitas perlu diajarkan.
Identifikasi Bakat Kreatif
74
C. Tujuan Pengukuran Kreativitas
menantang dan menarik bagi siswa kreatif.
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
otoriter dan kurang memberikan kebebasan dalam ungkapan diri.
memerlukan informasi mengenai seorang siswa yang dikirim karena
Konselor atau psikolog sekolah di sekolah dasar dan menengah
Tes kreativitas sering digunakan untuk mengidentifikasi siswa berbakat
untuk mengidentifikasi orang-orang kreatif dan membandingkan mereka
Tes kreativitas dalam penelitian dapat digunakan dengan dua cara. Pertama,
Penelitian membantu kita memahami perkembangan kreativitas.
anak berbakat berasaskan bahwa siswa kreatif perlu diidentifikasikan
kreatif untuk program anak berbakat intelektual. Kebanyakan program
digunakan untuk menilai dampak pelatihan kreativitas terhadap kekreatifan
dengan orang-orang biasa. Kedua, tes kreativitas dalam penelitian dapat
sikapnya yang apatis, tidak kooperatif, berprestasi kurang, atau karena
Ada 3 tujuan utama untuk pengukuran kreativitas, yaitu untuk
Tes kreativitas dapat membantu konselor, guru, orangtua, dan siswa
Informasi ini memungkinkan guru untuk merancang kegiatan yang
sendiri untuk mengenali dan memahami bakat kreatif siswa yang terpendam.
mengidentifikasi bakat kreatif, untuk tujuan penelitian, dan untuk tujuan
masalah lain. Mungkin saja siswa itu sebetulnya kreatif, tetapi tidak
tahan akan pekerjaan rutin yang baginya membosankan, sikap guru yang
c.
a.
b.
3.
1.
2.
untuk Berpikir Kreatif.
resiko terhadap kreativitas.
75
D. Jenis Pengukuran Bakat Kreatif.
pengambilan risiko terhadap kreativitas.
untuk memperinci (elaborasi), dan lain-lain.
yang bukan tes; dan (e) menilai produk kreatif nyata.
Tes yang Mengukur Unsur-Unsur Kreativitas.
Tes yang Mengukur Ciri Kepribadian Kreatif.
ukuran kreativitas verbal dengan ukuran kreatifitas figural.
Tes yang Mengukur Kreativitas secara Langsung
Beberapa tes mengukur ciri-ciri khusus, antara lain adalah :
ciri kepribadian yang berkaitan erat dengan ciri tersebut; (d) pengukuran
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
lain kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir, kemampuan
mengukur unsur-unsur yang menandai ciri tersebut; (c) pengukuran
Potensi kreatif dapat diukur melalui beberapa pendekatan, yaitu
Tes Mengajukan Pertanyaan, yang merupakan bagian dari Tes Torrance
Tes Risk Taking, digunakan untuk menunjukkan dampak pengambilan
Tes Figure Preference dari Barron-Welsh yang menunjukkan dampak
(a) pengukuran langsung; (b) pengukuran tidak langsung, dengan
dimensi kognitif dari kreativitas-berpikir divergen-mencakup antara
kreatif (Torrance Test of Creative Thinking: TICT) yang mempunyai bentuk
disertasinya “Greativity and Education”, dengan tujuan membandingkan
verbal dan bentuk figural. Ada yang sudah diadaptasi untuk Indonesia,
yaitu Tes Lingkaran (Circles Test) dari Torrance. Tes ini pertama kali
digunakan di Indonesia dalam penelitian Utami Munandar (1997) untuk
tes terkenal dari Torrance yang digunakan untuk mengukur pemikiran
afektif (sikap dan kepribadian), dan dimensi psikomotorik (keterampilan
kreatif). Masing-masing dimensi meliputi berbagai kategori, misalnya
dari berbagai dimensi, yaitu dimensi kognitif (berpikir kreatif), dimensi
Sejumlah tes kreativitas telah disusun dan digunakan, antara lain
Kreativitas merupakan suatu konstruk yang multidimensi, terdiri