Page 87 - EBOOK_Pengembangan Kreatifitas Anak
P. 87
subyektivitas.
kualitas instrinsiknya.
1. Analisis Obyektif
2. Pertimbangan Subyektif
68
inventori biografis; dan tes kreativitas.
BAB IV
BAB IV
BAB IV
BAB IV
BAB IV
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
A. Pendekatan Dalam Pengukuran Bakat Kreatif.
PENGUKURAN KREATIVITAS
kreativitas suatu produk berupa benda atau karya-karya kreatif lain yang
Pendekatan obyektif dimaksudkan untuk menilai secara langsung
terhadap perilaku kreatif; pertimbangan subyektif; inventori kepribadian;
kualitas produk-produk yang beragam secara matematis, untuk menilai
digunakan sebagai metode yang obyektif untuk mengukur kreativitas
(Amabile dalam Dedi Supriadi, 1994:24), karena sangat sulit mendeskripsikan
dapat diobservasi wujud fisiknya. Metode ini tidak cukup memadai untuk
diukur kualitas instrinsiknya secara statistik, dan tidak mudah melukiskan
yaitu hanya dapat digunakan terbatas pada produk-produk yang dapat
kriteria suatu produk berdasarkan rincian yang benar-benar bebas dari
orang atau produk kreatif. Cara pengukurannya menggunakan pertimbangan-
Pendekatan ini dalam melakukan pengukurannya diarahkan kepada
Ppendekatan yang digunakan untuk mengukurnya. Ada lima pendekatan
Kelebihan metode ini adalah secara langsung menilai kreativitas
yang lazim digunakan untuk mengukur kreativitas, yaitu: analisis obyektif
engukuran bakat kreatif dapat dibedakan berdasarkan pendekatan-
yang melekat pada obyeknya, yaitu karya kreatif. Kelemahan metode ini
faktor lain.
3. Inventori Kepribadian
69
meminta pertimbangan sekelompok pakar.
subyektivitas adalah dasar dari obyektivitas.
Dasar epistemologis dari pendekatan ini, yaitu bahwa obyektivitas
packet (Williams, 1980), Scales for rating the behavioral characteristics
Kathena, 1976), creative personality scale (Gough, 1979), creative assessment
Prosedur lain yang digunakan dalam pendekatan pertimbangan
subyektif hasilnya menggambarkan obyektivitas, karena sesungguhnya
sesungguhnya adalah intersubyektivitas; artinya meskipun prosedurnya
Cox, MacKinnon (Dedi Supriadi, 1994: 25). Prosedur pengukurannya
ada yang menggunakan catatan sejarah, biografi, antologi atau cara
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
pertimbangan peneliti, seperti yang dikemukakan Francis Galton, Castle,
1963), Imagination inventory (Barber & Wilson, 1971), Creative Attitude
of superior students (Renzulli, 1976), creative motivation inventory (Torrance,
perbedaan karakteristik orang-orang yang kreativitasnya tinggi dan
survey (Schaefer, 1971). Alat-alat ukur ini dapat mengidentifikasi perbedaan-
korelat kepribadian yang berhubungan dengan kreativitas. Kepribadian
atau seseorang ditentukan oleh apresiasi pengamat yang ahli. Adapun
kreatif meliputi sikap, motivasi, minat, gaya berpikir, dan kebiasaan-
dan sesuai dengan prinsip-prinsip pada akhirnya kreativitas sesuatu
kecenderungan kecenderungan kepribadian kreatif seseorang atau korelat-
Pendekatan inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui
kelemahannya yaitu setiap penimbang mempunyai persepsi yang berbeda-
beda terhadap yang disebut kreatif, dan dapat dipengaruhi oleh faktor-
yang sesuai dengan kriteria kreativitas yang ditentukan oleh pengukur,
apabila jumlah subyeknya terbatas. Pendekatan ini merupakan pendekatan
(Davis & Subkoviak, 1975), Group inventory for finding creative talent
subyektif yaitu dengan menggunakan kesepakatan umum, hal tersebut
(Rimm, 1976), Kathena-Torrance creative perception inventory (Torrance
kegiatan kreatif, juga dapat menjaring orang-orang, produk-produk
kebiasaan dalam berperilaku. Alat ukurnya: Skala sikap kreatif (Munandar,
yang praktis penggunaannya, dan dapat diterapkan pada berbagai bidang
1997), Skala kepribadian kreatif (Dedi Supriadi, 1985), How do you thing?