Page 143 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 143

Pembangunan| 123


             pertanian  secara  langsung  berimplikasi  pada  penurunan  produksi
             pangan.  Pada  Tabel  5.30.  menunjukkan  produksi  Tanaman  Bahan
             Makanan  pokok  di  Kabupaten  Bantul  mengalami  kenaikan  dari
             147.139  ton  di  tahun  2005  menjadi  166.737  ton  di  tahun  2008.
             Keberhasilan produksi pertanian (khususnya padi) disebabkan oleh
             beberapa  faktor  antara  lain  Penyediaan  benih  unggul,  Optimalisasi
             pemanfaatan  air  irigasi,  Optimalisasi  Pengolahan  tanah,  dan
             penyediaan pupuk anorganik dan organik.

                                       Tabel 5.30.
                       Produksi Tanaman Bahan Makanan Pokok
                              Kabupaten Bantul 2005-2008

             No.   Komoditas       Produksi (Ton)
                                   2005       2006       2007       2008
             1     Padi            147.139    145.654    159.790    166.737
             2     Padi sawah      146.500    145.109    159.790    166.284
             3     Padi ladang     639        545        573        453
             4     Jagung          23.057     17.867     26.865     11.500
             5     Ubi Kayu        47.330     47.488     46.027     29.161
             6     Ubi Jalar       319        481        231        519
             7     Kacang Tanah  5.605        4.943      4.912      4.568
             8     Kedelai         5.444      5.127      5.801      6.150


             Sumber : Nurhadi, 2010.

                  Menurut  Kepala  Dinas  Pertanian  Kabupaten  Bantul,  Ir.  Edi
             Suharyono, swasembada beras yang terjadi saat ini memang belum
             mensejahterakan petani. Beliau mengatakan bahwa nilai tukar yang
             diterima  petani  sangat  dirasa  tidak  sebanding  dengan  nilai
             ketercukupan  pangan  bagi  negara.  Beliau  juga  sependapat  bahwa
             sistem  harga  dasar  pembeliah  gabah  atau  padi  saat  ini  seolah
             memberikan  subsidi  harga  beras  kepada  publik.  Menurut  beliau
             kebijakan  yang  harus  diterapkan  ialah  pemberian  subsidi  harga
             beras. Dalam hal ini pemerintah wajib membeli seluruh hasil panen
             berupa gabah dengan harga yang menguntungkan petani dan dijual
             dengan harga terjangkau karena mendapat subsidi dari pemerintah.
             Pemerintah  juga  harus  segera  mendistribusikan  lahan-lahan
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148