Page 55 - Modul Biomedik II Parasitologi
P. 55
Jenis pemeriksaan untuk penegakan diagnosis penyakit malaria ada
beberapa, yaitu :
a) Pemeriksaan Mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopis ini dilakukan untuk menemukan
parasit Plasmodium secara visual dengan melakukan
identifikasi langsung pada sediaan darah penderita.
Termasuk di dalam jenis pemeriksaan mikroskopis ini
adalah pemeriksaan QBC (Quantitative Buffy Coat). Pada
pemeriksaan QBC dilakukan pewarnaan fluorescensi
dengan Acridine Orange yang memberikan warna spesifik
terhadap eritrosit yang terinfeksi oleh parasit Plasmodium.
b) Pemeriksaan Immunoserologis
Pemeriksaan secara immunoserologis dapat dilakukan
dengan melakukan deteksi antigen maupun deteksi
antibodi dari Plasmodium pada darah.
c) Sidik DNA
Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi rangkaian DNA
dari tersangka penderita.
3. PARASIT YANG PENULARANNYA MELALUI KEONG/SIPUT
a. Cacing Hati Penyebab Fascioliasis (Fasciola hepatica)
Cacing ini termasuk dalam kelompok cacing daun karena bentuk
badannya menyerupai daun berukuran 20 – 30 mm x 8 – 13 mm. Bersifat
hermaprodit dimana dalam satu individu memiliki 2 macan organ kelamin
yang berbeda. Sistem reproduksinya ovivar. Mempunyai tonjolan konus
(cephalis cone) pada bagian anteriornya. Memiliki batil isap mulut dan batil
isap perut. Uterus pendek berkelok-kelok. Testis bercabang banyak,
letaknya di pertengahan badan berjumlah 2 buah.
Hospes definitif dari parasit ini adalah manusia, kambing dan sapi,
sedangkan hospes perantaranya ada 2, yaitu keong air (Lymnea) sebagai
hospes perantara I dan tanaman air sebagai hospes perantara II. Penyakit
yang ditimbulkannya dinamakan Fascioliasis.
43