Page 30 - E-Modul Ekosistem Biologi
P. 30
Saat terkena cahaya matahari, seluruh
permukaan bumi yang mengandung air akan
mengalami penguapan (evaporasi),
sementara makhluk hidup mengalami
transpirasi (pengeluaran uap air melalui
stomata). Uap air akan naik ke lapisan
atmosfer membentuk awan. Awan kemudian
berpindah karena perbedaan suhu udara
atau terbawa oleh angin. Saat terpapar
udara dingin, awan akan mengalami
kondensasi menjadi tetes-tetes air dan akan
jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk
hujan (presipitasi) (Irnaningtyas Sumber: https://images.app.goo.gl/RhfvCe7ohueMCUhR7
dan Sagita, 2021) Gambar 2.8 Daur Air
Air hujan akan masuk ke dalam tanah secara vertikal melalui infiltrasi. Infiltrasi air hujan pada
daerah yang bervegetasi (ditumbuhi tumbuhan) lebih besar jika dibandingkan dengan daerah
yang tidak bervegetasi. Hal ini disebabkan karena vegetasi menghasilkan serasah (tumpukan
dedaunan kering) yang dapat meningkatkan porositas tanah. Setelah terjadi infiltrasi, air akan
terus bergerak ke bawah karena pengaruh gravitasi bumi; disebut peristiwa perkolasi. Sebagian
air tanah diserap oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Air tanah dalam bentuk mata air, sumur,
danau, dan sungai dimanfaatkan oleh hewan ataupun manusia untuk menunjang kehidupan. Air
sungai akan mengalir ke tempat yang lebih rendah, kemudian menuju ke laut. Di lautan, laju
evaporasi lebih tinggi daripada presipitasi. Sebaliknya di daratan, laju presipitasi lebih tinggi
daripada evaporasi dan transpirasi (Irnaningtyas dan Sagita, 2021).
4. Daur Fosfor
Fosfor merupakan elemen penting dalam
kehidupan. Hal ini karena semua makhluk hidup
membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP
(adenosin trifosfat). ATP sebagai sumber energi
untuk metabolisme sel. Di alam, fosfor terdapat
dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik
(pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat
anorganik (pada air dan tanah) (Sulistyowati.,
dkk, 2016).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang
telah mati akan diuraikan oleh dekomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat
Sumber: https://images.app.goo.gl/HVbeYErmPVcswhf48
anorganik vang terlarut di air tanah atau air Gambar 2.9 Daur Fosfor
laut akan terkikis dan mengendap membentuk sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat terdapat banyak di
batu karang dan fosil Fosfat dari batu fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik yang terlarut dalam
air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi.
23
Previously Next