Page 28 - E-Modul Ekosistem Biologi
P. 28
C. Daur Biogeokimia
Daur biogeokimia adalah suatu proses atau perputaran (siklus) yang di dalamnya berlangsung
penggunaan dan pelepasan unsur-unsur anorganik yang esensial bagi tubuh dengan melibatkan
peristiwa biologis, geologis, dan kimia. Komponen biotik berpengaruh besar terhadap peristiwa
daur biogeokimia. Hal ini karena komponen biotik terlibat langsung dalam peristiwa aliran
energi dalam ekosistem. Oleh karena itu, daur biogeokimia mempunyai peranan sangat penting
dalam menjaga kelangsungan kehidupan di bumi. Hal ini dikarenakan semua materi hasil daur
biogeokimia tersebut dapat digunakan oleh semua yang ada di muka bumi ini, baik komponen
biotik maupun komponen abiotik (Sulistyowati., dkk. 2016).
Daur biogeokimia dapat dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu daur gas, daur cair, dan daur
padat (sedimen). Daur gas meliputi daur karbon dan daur nitrogen. Daur cair meliputi daur air,
sedangkan daur padat (sedimen) meliputi daur fosfor dan belerang (Irnaningtyas
dan Sagita, 2021).
1. Daur Karbon
Unsur karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk senyawa
karbon anorganik, yaitu karbon dioksida (CO₂). Senyawa
anorganik CO₂, baik di darat maupun di air, akan diubah oleh
produsen menjadi senyawa karbon organik melalui proses
fotosintesis, disertai penyimpanan energi yang berasal dari
radiasi cahaya matahari. Energi yang tersimpan di dalam tubuh
produsen bersama dengan senyawa karbon organik disebut Sumber: https://images.app.goo.gl/B7cytpDRD2UaUqXeA
energi biokimia. Sebagian senyawa karbon organik di dalam Gambar 2.6 Siklus Karbon
tubuh produsen dimanfaatkan untuk aktivitas fisiologi produsen itu sendiri melalui proses respirasi.
Sebagian lainnya ditransfer ke konsumen (hewan dan manusia) melalui rantai makanan.
Respirasi (pernapasan) yang dilakukan oleh produsen dan konsumen akan membebaskan CO₂ ke
udara (Irnaningtyas dan Sagita, 2021). Di dalam air, CO2 terlarut akan bereaksi dengan air
membentuk asam karbonat (H₂CO₃). H2CO3kemudian bereaksi dengan batu kapur (CaCO3),
yang berlimpah di perairan terutama lautan, untuk membentuk ion bikarbonat (HCO3) dan
karbonat (CO3). lon bikarbonat merupakan sumber CO2 bagi organisme perairan. Organisme
Mollusca bercangkang membuat bahan cangkang kalsium karbonat (CaCO3) dengan
memanfaatkan kalsium dan CO₂ yang terlarut dalam air. Jika hewan tersebut mati, cangkang
akan hancur dan membebaskan CO₂ ke udara (Irmaningtyas dan Sagita, 2021).
Jika produsen dan konsumen mati, senyawa karbon organik di dalam tubuhnya akan diurai oleh
organisme pengurai (bakteri dan jamur) yang akan membebaskan CO2 ke udara atau ke dalam
air. Sebagian bahan organik di dalam tubuh organisme ada yang sulit diuraikan (perlu waktu
yang lama) dan ada yang berubah menjadi batu kapur (CaCO3), arang, dan minyak bumi (bahan
bakar fosil). Pembakaran bahan bakar fosil akan membebaskan CO2 kembali ke udara
(Irnaningtyas dan Sagita, 2021).
21
Previously Next