Page 122 - Modul Fisika
P. 122
Transisi tingkat energi untuk berbagai deret yang disebutkan dalam tabel
dihalaman 184 juga disertakan dalam skema tingkat energi. Skema-skema semacam
ini sangat membantu dalam menelaah transisi dalam atom dan molekul.
Apabila atom berada dalam keadaan yang dinyatakan dengan bilangan kuantum
n = 1, maka dikatakan bahwa atom tersebut berada pada tingkat dasarnya ( ground
state ).
Hal tersebut mudah dimengerti, karena dalam keadaan itu ikatan antara elektron
dan inti atom paling kuat.
Apabila n = 2, 3, < ∞, elektron tak lagi menjadi bagian sistem, dalam hal ini
atom terionisasi ( ionized ). Sangatlah menyolok kesesuaian antara teori atom
hidrogen menurut Bohr dan pengamatan eksperimental tentang garis spektrum
pancaran atom hidrogen.
Hal tersebut menjadikan ke-4 postulat Bohr sangat kokoh dalam usaha mencari
dasar- dasar suatu ”mekanika baru” yang dapat menerangkan hal-ihwal pada tingkat
atom dan sub-atom.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, ke-4 postulat Bohr berpijak pada hal-hal
fundamental yang menonjol dibidang fisika pada awal abad ke-20. dilihat dari sudut
pengembangan konsepnya, maka ini merupakan salah satu contoh hasil pemikiran
induktif.
Karya Niels Bohr adalah salah satu contoh hasil kerja yang berani mendobrak
landasan-landasan lama yang tidak memberikan jalan keluar, dengan upaya untuk
menjajaki lintasan-lintasan baru melalui hukum-hukum ad hoc. Masa 1900-1930
adalah masa kreatif para fisikawan di Eropa Barat, dimana individu dapat tampil
menonjol sebagaimana seorang soloist.
Koreksi Terhadap Model Atom Hidrogen Menurut Bohr
Secara garis besar teori Bohr tentang atom hidrogen memberikan ramalan yang
benar tentang spektrum garis hidrogen. Meskipun hasilnya cukup baik
dibandingkan dengan hasil pengukuran eksperimental tentang frekuensi radiasi
atom hidrogen, beberapa koreksi masih dapat dilakukan. Koreksi-koreksi ini tidak
mengubah secara fundamental rumus-rumus tentang spektrum hidrogen, artinya
tidak banyak mengubah hasil-hasil perhitungannya.
113