Page 24 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 24

Mallaby  mengaku  tidak  mengetahui  perihal  pamflet  tersebut,
        tetapi ia berpendirian bahwa sekalipun sudah ada perjanjian dengan

        pemerintah  RI,  ia  akan  melaksanakan  tindakan  sesuai  dengan  isi
        pamflet tersebut. Sikap ini menghilangkan kepercayaan pemerintah RI

        terhadapnya. Pemerintah memerintahkan kepada pemuda untuk siaga
        menghadapi  segala  kemungkinan.  Pihak  Inggris  mulai  menyita

        kendaraan-kendaraan  yang  lewat  (Poesponegoro,  &  Notosusanto,
        2011:188).

               Sementara  itu,  beberapa  tempat  masih  terjadi  pertempuran,
        sekalipun  telah  diumumkan  gencatan  senjata.  Oleh  karena  itu,  para

        anggota  Kontak  Biro  Dari  kedua  belah  pihak  mendatangi  tempat-
        tempat tersebut dengan maksud menghentikan pertempuran setempat-

        tempat itu. Pada tanggal 30 Oktober 1945, seluruh anggota Kontak Biro
        pergi bersama-sama menuju beberapa tempat. Tempat yang terakhir
        adalah Gedung Bank Internatio di Jembatan Merah. Gedung ini masih

        diduduki          oleh      pasukan           Inggris,       dan       pemuda-pemuda                 yang
        mengepungnya.  Setibanya  di  tempat  ini  terjadi  peristiwa.  Pemuda-

        pemuda menuntut agar pasukan Mallaby menyerah.
               Mallaby  tidak  dapat  menerima  tuntutan  itu.  Tiba-tiba  terdengar

        tembakan  gencar  dari  dalam  gedung  yang  dilakukan  oleh  pasukan
        Inggris.  Pemuda-pemuda  membalas.  Ditengah-tengah  keributan  dan

        kekacauan itu para anggota Kontak Biro mencari perlindungan sendiri-
        sendiri.  Mallaby  menjadi  sasaran  para  pemuda.  Dia  ditusuk  dengan

        bayonet  dan  bambu  runcing.  Pengawal-pengawal  melarikan  diri.
        Mallaby terbunuh (Poesponegoro, & Notosusanto, 2011:192).
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29