Page 36 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 36

Pada  malam  hari  dengan  peralatan  seadanya  berangkatlah  440
        Santri mengadakan pernyerbuan di bawah komando KH. Mahrus Aly,

        Mayor Mahfudh dan Abdul Rakhim Pratalikrama. Adalah Syafii Sulaiman
        yang di kemudian hari menjadi Wakil Ketua PWNU Jawa Timur. Santri

        yang  masih  berusia  15  tahun  itu,  diutus  oleh  Kiai  Mahrus  untuk
        menyusup  ke  markas  Dai  Nippon  guna  mempelajari  keadaan  dan

        memantau kekuatan lawan.
               Para santri siap mati di medan perang  dibawah komando langsung

        KH.  Mahrus  Aly  Pasukan  pertama  ini  berhasil  dengan  merampas
        sembilan pucuk senjata sekutu. Dengan modal senjata rampasan inilah

        rencana  menjadi  berkembang.  Setiap  pasukan  peleton  ditarik,  lalu
        pasukan  peleton  lainnya  dikirimkan.  Hal  ini  berlanjut  hingga  pecah

        peritiwa  10  November  yang  berakhir  dengan  terbunuhnya  Jendral
        A.W.S. Mallaby (Bahtiar dkk, 2018:92).
               Persiapan  perang  10  November  ini  menjadikan  semua  pasukan

        dari berbagai daerah bergabung menjadi satu dan berjaga di pos-pos
        yang telah ditunjuk. Tempat-tempat tersebut salah satunya berada di

        Blauran Gang V belakang gedung bioskop Kranggan, tempat tersebut
        merupakan salah satu tempat sebagai pusat untuk meminta doa-doa

        kepada kiai dan tempat tersebut digunakan untuk markas semua kiai
        yang  bergabung  dalam  pertempuran  Surabaya  (El-Kayyis  dalam

        Dwiatmika, 2018: 53).
               Strategi  peperangan  tidak  hanya  dengan  serangan  batin  saja

        tetapi  dalam  peperangan  fisik  juga  terdapat  strategi  lainnya.  Salah
        satu  strategi  dalam  menggunakan  bambu  runcing  saat  peperangan

        yang  dilakukan  oleh  pasukan  Hizbullah  atau  Sabilillah  ini  adalah
        dengan  gerilya.  Gerilya  adalah  salah  satu  strategi  yang  dilakukan
        secara diam-diam.
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41