Page 35 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 35

Setelah  kematian  Mallaby  pihak  Inggris  mendatangkan  pasukan


        baru dibawah pimpinan Mayor Jendral E.C. Mansergh. Kemudian, pada

        tanggal 7 November, Mansergh menulis surat kepada Gubenur Suryo


        berisi tuduhan bahwa Gubernur tidak menguasai keadaan, seluruh kota


        telah dikuasai oleh para ekstremis. Mereka menghalang-halangi tugas

        Inggris. Akhirnya, beliau mengamcam akan menduduki kota Surabaya


        untuk melucuti "gerombolan yang tidak mengenal tertib hukum" itu. Ia


        juga "memanggil" Gubernur Suryo untuk "menghadap".


               Dalam  surat  jawaban  tanggal  9  November  1945  Gubernur  Suryo

        membantah  semua  tuduhan  Mansergh.  beliau  mengutus  Residen


        Sudirman  dan  Roeslan  Abdulgani  untuk  menyampaikan  suratnya.


        Kepada  utusan  itu  pihak  Inggris  menyampaikan  dua  surat,  satu  di

        antaranya  berisi  ultimatum  kepada  bangsa  Indonesia  di  Surabaya.


        Ultimatum  itu  pada  tanggal  9  November  1945.  Isi  dan  maknanya


        merupakan  penghinaan  terhadap  martabat  dan  harga  diri  bangsa

        indonesia.  Isi  pokoknya  adalah  tuntutan  ada  semua  pemimpin


        Indonesia, pemimpin pemuda, kepala polisi, dan kepala pemerintahan,


        harus  melapor  pada  tempat  dan  waktu  yang  ditemtukan  dengan

        meletakan tangan mereka di atas kepala, dan Kemudian


        menandatangani dokumen yang disediakan sebagai


        tanda menyerah tanpa syarat.
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40