Page 51 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 51

Setelah penyelidikan dirasa cukup, Syafii segera melapor kepada


        Kiai Mahrus dan Mayor Mahfudh. Pengiriman pertama ini berjumlah 97

        Santri.  Di  surabaya  mereka  kemudian  tergabung  dengan  Laskar


        Hizbullah dan Laskar Sabilillah. Para santri siap mati di medan perang


        dibawah  komando  langsung  KH.  Mahrus  Aly  Pasukan  pertama  ini

        berhasil  dengan  merampas  sembilan  pucuk  senjata  sekutu.  Dengan


        modal  senjata rampasan inilah  rencana  menjadi  berkembang.  Setiap


        pasukan peleton ditarik, lalu pasukan peleton lainnya dikirimkan. Hal


        ini berlanjut hingga pecah peritiwa 10 November yang berakhir dengan

        terbunuhnya Jendral A.W.S. Mallaby (Bahtiar dkk, 2018:92).


               Persiapan  perang  10  November  ini  menjadikan  semua  pasukan


        dari berbagai daerah bergabung menjadi satu dan berjaga di pos-pos

        yang telah ditunjuk. Tempat-tempat tersebut salah satunya berada di


        Blauran Gang V belakang gedung bioskop Kranggan, tempat tersebut


        merupakan salah satu tempat sebagai pusat untuk meminta doa-doa

        kepada kiai dan tempat tersebut digunakan untuk markas semua kiai


        yang  bergabung  dalam  pertempuran  Surabaya  (El-Kayyis  dalam


        Dwiatmika, 2018: 53).
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56