Page 49 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 49

Pada suatu hari tentara Jepang mengadakan sebuah pertunjukan


        yang bernama gulat di seluruh gedung yang sekarang menjadi Markas

        Kodam V Brawijaya Kediri, disitu pentunjukan gulat dilangsungkan dan


        KH.  Mahrus  Aly  diundang  dan ditawari  untuk ikut  serta  dalam  acara


        tersebut  tetapi  KH.  Mahrus  Aly  menolak  dan  menyanggupi  kepada

        tentara  Jepang  bahwa  akan  mengundangnya  di  Pondok  Pesantren


        Lirboyo untuk berada gulat .Akhirnya pada acara akhir tahunan atau



        akhrusannah tersebut  tantara  Jepang  diundang  dan  menyaksikan

        berbagai  pertunjukan  yang  dilakukan  oleh  para  santri  Pondok

        Pesantren Lirboyo. Tawaran untuk beradu tersebut ditolak oleh tantara


        Jepang  dan  KH.  Mahrus  Aly  bersama  santri-santrinya  mendapatkan


        hadiah  berupa  permit (kebutuhan  pokok  berupa  makanan)  selama

        menjadi santri di Pondok Pesantren Lirboyo.


               Menjadi  kebal  dan  kuat  serta  doa-doa  itulah  menjadi  persiapan-


        persiapan  yang  dilakukan  oleh  KH.  Mahrus  Aly  untuk  menghadapi

        perang  mempertahankan  kemerdekaan  di  Surabaya.  Selain  itu  para


        santri  mendapat  strategi  bagaimana  menggunakan  tombak  yang


        menjadi  alat  satu-satunya  yang  dimiliki  oleh  para  santri  dan  juga

        masyarakat untuk menghadapi penjajah pada saat itu.
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54