Page 47 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 47
Di Lirboyo dipimpin oleh KH. Abdul Karim dan Kiai Marzuqi Dahlan
dan di Manukan dipimpin oleh KH. Mahrus Aly dan Kiai Sa’id. Hal-hal
yang KH. Mahrus Aly adalah dengan melakukan penggemblengan baik
fisik maupun kekuatan doa. Berbagai kesiapannya dilakukan dengan
melatih dan membekali para santrinya dengan ilmu berupa doa-doa dan
teknis-teknis dalam berperang. Persiapan yang dilakukan adalah
dengan membentuk sebuah pasukan yang berasal dan para santri.
Pondok Pesantren Lirboyo dan dari pesantren kecil-kecil yang ada di
Kediri.
Pondok Pesantren kecil-kecil yang ada di Lirboyo ini merupakan
salah satu pondok yang didirikan oleh santri-santri dari lulusan Pondok
Pesantren Lirboyo itu sendiri yang sebagian juga masih juga masih
berada pengawasan Pondok Pesantren Lirboyo. Penggemblengan fisik
dilakukan di Kediri saja, fisik dilatih begitu ketat yang disertai dengan
tirakat dan doa-doa. Para santrinya baik yang ikut tergabung dalam
pencak silat maupun santri lainnya diajari bagaimana melindungi diri
dan menghalau lawannya. Pencak silat ini juga menjadi salah satu ilmu
yang ada di Pondok Pesantren Lirboyo. Ilmu ini menjadi ketertarikan
tersendiri bagi para santri untuk mempelajarinya, karena
pada zaman dulu masih jarang sekali pencak silat juga
diajarkan dalam pondok pesantren.