Page 32 - PUNTHUKDARA PROJECT
P. 32
“Daerah asal kelahiran hamba hanya berjalan
sehari dari tempat ini. Kami adalah abdi, oleh karena itu
semua yang ada di sini menurut apa yang menjadi
kehendak kanjeng Sunan.”
Sunan Lawu memandang orang itu dengan
pandangan yang teduh. Orang itu paling tua diantara
yang lain. Sunan Lawu menyampaikan bahwa orang
tersebut disuruh menempati gubug yang telah dibuat
bersama. Orang tua itu oleh Sunan Lawu diberi nama
dengan sebutan Eyang Gubug.
“Dengan senang hati, saya akan menetap di sini
sampai Tuhan mencabut nyawa ini Kanjeng Sunan”.
Sunan Lawu juga menceritakan keadaan di puncak
bukit ini yang terdapat banyak “manuk dara” (burung
merpati). Maka pesannya kepada Eyang Gubug, daerah
yang akan dijadikan tempat tinggal Eyang Gubug dan
beberapa orang yang diperintahkan tetap tinggal di situ
dengan sebutan Puntukdoro. Semua orang menuruti apa
yang dikatakan oleh Sunan Lawu.
Selain itu Sunan Lawu menyampaikan bahwa
diantara pengikut-pengikutnya yang baru ada yang
diperbolehkan ikut dan ada yang harus kembali ke
tempat asalnya. Hal ini dikarenakan diantara
pengikutnya ada seorang suami istri beserta anaknya
yang masih kecil. Dalam perjanalan itu anaknya sering
menangis.
“Mumpung ini masih di sini, dengan ijin Allah
percayalah padaku jalan hidupmu di daerah tempat
pertama kali tetes darahmu tertumpah.
31 Bukit Merpati di Lereng Lawu