Page 30 - PUNTHUKDARA PROJECT
P. 30
kehilangan Sunan Lawu berserta pengikutnya yang
harus melanjutkan perjalanan menuju Gunung Lawu.
Ada keharuan pada masing-masing warga. Namun apa
boleh buat, semua itu harus terjadi. Beberapa warga
Ngrejeng ada juga yang mengikuti perjalanan Sunan
Lawu. Semua hanya bisa berharap, semoga dapat
bertemu kembali.
Selang beberapa hari kemudian rombongan itu
sampailah pada tempat yang dirasa cocok untuk
bermukim walau hanya beberapa hari. Tempat itu tepat
berada di puncak sebuah bukit. Tempat yang dipilih
adalah bukit yang paling tinggi diantara bukit-bukit yang
sudah dilalui. Bukit itu lalu diberi nama Simelik, karena
paling tinggi diantara bukit-bukit yang lain. Dari bukit
Simelik nampak hamparan hijau melapang sejauh mata
memandang.
Selama bermukim di tempat itu, semua rombongan
berbagi tugas dalam sehari-hari. Ada yang mencari kayu
bakar, atau mencari bahan makanan yang berupa umbi-
umbian. Sebagian yang laki-laki juga membuat pondok
kecil untuk berlndung dari panas dan hujan, juga dari
udara gunung yang sangat menusuk tulang. Tempat
perapian setiap malam menyala, selain untuk
penghangat badan juga untuk sarana mengusir binatang-
binatang buas. Pagi harinya bara itu diatasnya diberi
tungku tanah untuk memasak makanan.
Lama-kelamaan di bukit Simelik, tersiar kabar kalau
ada Sunan Lawu dan pengikutnya bermukim di situ. Dari
hari ke hari ada beberapa orang yang ke tempat itu.
29 Bukit Merpati di Lereng Lawu