Page 27 - PUNTHUKDARA PROJECT
P. 27
warga sambil membawa obor berada di depan
pondoknya.
“Kami akan mengikuti jejak Kanjeng Sunan.”
Orang-orang itu disuruh masuk ke pondok. Sampai
menjelang pagi terlihat nyala obor masih menyala di
dalam pondok itu. Malam yang sangat penuh makna.
Senyum mengembang dalam setiap apa yang
diucapkan. Demikian juga dengan orang-orang yang
semalaman berada di pondok Sunan Lawu.
Setelah merasa cukup lama berada di daerah itu.
Sunan Lawu akan melanjutkan perjalanannya. Sebagai
tanda keberadaannya daerah itu diberi nama Ngrejeng.
Nama itu didasarkan pada banyaknya sulur pohon bulu
yang menjuntai sampai ke tanah. Sulur-sulur itu bahkan
sudah ada yang seperti kayu. Sedangkan yang masih
kecil menyerupai serabut, kalau tertiup angin dan
tertimpa cahaya matahari seperti ada kilatan warna putih.
Demikian pula pada waktu malam hari, dikarenakan
semakin banyak warga yang mengikuti jejak Sunan
Lawu, semalam suntuk banyak obor dinyalakan di dekat
pohon bulu itu. Pohon Bulu yang awalnya menyeramkan
bagi warga setempat, akhirnya di bawah pohon bulu itu
dibuat tempat untuk berkumpul dan bertukar pikiran bagi
seluruh warga. Bahkan sulur itu oleh anak-anak dibuat
permainan dengan bergantungan, bahkan ada yang
dipakai untuk memanjat.
Melihat semua itu Sunan Lawu merasa bahagia
melihat tingkah polah anak-anak itu. Ingin rasanya tetap
bermukim di situ, namun kehendak yang lain, harus
26 Bukit Merpati di Lereng Lawu