Page 31 - PUNTHUKDARA PROJECT
P. 31
Tentu saja kedatangan warga baru itu disambut dengan
penuh persaudaraan. Setiap malam orang-orang
berkumpul di sekeliling api unggun. Kesempatan itu
digunakan oleh Sunan Lawu untuk mengajarkan tentang
arti sebuah kehidupan. Bahkan Sunan Lawu tidak
memaksa orang-orang itu untuk mengikuti jejak masuk
Agama Islam. Sunan Lawu hanya memberi gambaran
tentang adanya Sang Maha Pencipta. Hingga pada
akhirnya semua orang itu mengikuti agama Sunan Lawu.
Bila malam purnama bahkan sampai menjelang dini
hari semua berkumpul. Karena malam purnama
merupakan sesuatu yang dinantikan. Sunan Lawu
memberikan wejangan-wejangan sebagai pencuci hati
semua orang. Bahkan kadang perjalanan mulai dari
Majapahit sampai di tempat yang sekarang ini
diceritakan. Semua orang mendengarkan, dan bagi
orang-orang baru tentu itu membuat terkejut. Bahwa
Sunan Lawu itu sebenarnya adalah Prabu Brawijaya.
Sunan Lawu juga berpesan, bahwa setelah
purnama ke tujuh selama bermukim di tempat itu. Dirinya
akan melanjutkan perjalanan keimanan. Diantara orang-
orang itu nanti akan diajak melakukan perjalanan, namun
juga harus ada yang tinggal di tempat itu dan ada yang
diperintahkan untuk kembali ke daerah asalnya.
Orang itu lalu menyampaikan kegembiraan hati,
bertemu dengan Sunan Lawu sebagai pengobat hati
katrena istri dan anaknya sudah lama meninggal dunia.
Lalu orang itu menceritakan bahwa asalnya tidak jauh
dari bukit ini.
30 Bukit Merpati di Lereng Lawu