Page 25 - PUNTHUKDARA PROJECT
P. 25
kerbau dan sapi juga disembelih untuk acara tersebut.
Seperti biasanya acara itu merupakan suatu yang
dinantikan oleh seluruh warga dan semakin mendekati
hari pelaksanaan “nggiring putu” (memandikan cucu),
warga luar juga banyak yang datang. Acara “nggiring
putu” (memandikan cucu), pada saat ini agak berbeda
dikarenakan Sunan Lawu juga ikut pada acara tersebut.
Tibalah hari acara “nggiring putu” (memandikan
cucu), mulai dari rumah Eyang Ambra sampai sungai
Brenggala berjejal warga yang ingin melihat. Sunan
Lawu juga turut serta, bahkan atas permintaan Eyang
Ambra juga diminta untuk ikut memandikan. Satu persatu
diguyur air Sungai Brenggala secara bergantian oleh
Sunan Lawu dan Eyang Cakra. Setelah itu dilanjutkan
dengan acara selamatan di rumah Eyang Ambra. Sunan
Lawu menyampaikan kepada Eyang Ambra, untuk
beribadah dahulu setelah itu menuju ke rumahnya.
Nampak banyak orang di rumah Eyang Ambra,
Sunan Lawu duduk disebelah Eyang Cakra dan Eyang
Ambra. Beraneka hidangan disuguhkan, bahkan setiap
warga mendapat bungkusan makanan yang di bawa
pulang. Sunan Lawu merasa bahagia melihat kerukunan
antar warga tersebut. Sambil berjalan menuju ke pondok,
puji syukur selalu terucap dengan semua pemberian dari
Gusti Penguasa Alam. Sunan Lawu pada saat acara
selamatan di rumah Eyang Ambra sengaja menggugah
hati yang hadir untuk menuju jalan keutamaan dalam
hidup dan juga pada suatu bentuk yang dinamakan
Hyang Tunggal.
24 Bukit Merpati di Lereng Lawu