Page 21 - PUNTHUKDARA PROJECT
P. 21

jendelanya saja. Untuk penerangan terdapat tempat obor
            diberbagai  sudutnya.  Di  bawah  obor  tersebut  terdapat
            kotak kayu yang berisi minyak jarak.
                 Ditengah-tengah ruangan yang cukup untuk 50 orang
            berkumpul  itu,  nampak  seperti  sebuah  meja  bertingkat.
            Bagian  atasnya  ternyata  sudah  tersedia  berbagai  jenis
            hidangan  untuk  rombongan  Sunan  Lawu  dan  Raden
            Patah.    Eyang  Cakra,  Sunan  Lawu  dan  Raden  Patah
            duduk  bersila  berdampingan.  Pengikut  dan  beberapa
            penduduk juga saling bersila melingkari meja yang sudah
            penuh hidangan itu.  Antara tamu dan tuan rumah terlihat
            sangat  akrab  sekali.  Sunan  Lawu  dan  Raden  Patah
            memang  menyembunyikan  siapa  sejatinya.  Hal  ini
            dikarenakan  untuk  menjaga  supaya  para  penduduk  di
            situ    merasa     nyaman      tidak    terbebani     dengan
            kedatangannya.  Melihat  keramahan  dan  kegembiraan
            para  penduduk,  hati  Sunan  Lawu  dan  Raden  Patah
            beserta  pengikutnya  merasa  senang.    Perang  yang
            terjadi sebelumnya, sudah dikubur dalam-dalam.
                 Ketika  matahari  sudah  hampir  menaiki  puncak
            Gunung  Lawu,  Sunan  Lawu  dan  Raden  Patah
            berpamitan sebentar untuk melaksanakan ibadah. Eyang
            Cakra     ikut   serta   mencarikan      tempat.    Akhirnya
            menemukan sebuah batu besar yang datar. Diatas batu
            itu   Sunan     Lawu,     Raden      Patah    melaksanakan
            sembahyang beserta pengikut Raden Patah. Sedangkan
            pengikut  Sunan  Lawu  hanya  beberapa  yang  ikut
            sembahyang.



              20    Bukit Merpati di Lereng Lawu
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26