Page 11 - E-Modul Edukasi Gizi Rematri Overweight New_Neat
P. 11
4.Faktor Resiko Dismenorea Primer
a. Status Gizi Lebih
Berdasarkan riset para ahli sebelumnya perempuan dengan
status gizi berlebih memiliki resiko 2 kali lebih besar serta
akan mengalami dismenorea primer dan akan merasakan
nyeri lebih lama. Disebabkan oleh komposisi lemak yang
berlebih akan memproduksi hormon yang dapat mengganggu
sistem reproduksi dan menimbulkan rasa nyeri saat
menstruasi. (Larasati & Alatas, 2016).
b. Tidak Olahraga
Olahraga yang dilakukan rutin sebanyak 3-4 kali seminggu secara
terstuktur minimal 30 menit setiap kalinya mempunyai efek positif
terhadap kejadian dismenorea primer pada remaja. Hormon
endorphin yang dihasilkan saat olahraga memberikan seseorang
rasa nyaman serta menurunkan tingkat stress yang dapat
menurunkan rasa nyeri saat menstruasi (Ade, 2019).
Kebiasaan remaja putri malas berolahraga
disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup
pada kelompok masyarakat menjadi gaya hidup
sedentari (sedentary lifestyle). Gaya hidup
sedentari merupakan gaya hidup dengan jumlah
aktifitas fisik yang sangat rendah dengan total
pengeluaran energi ≤1,5 METs (Desmawati, 2019).
c. Asupan Makan
Sintesis hormon prostaglandin pada perempuan dapat
dikurangi dengan mengkonsumsi makanan sumber
magnesium dan tinggi serat. Kadar globulin yang tinggi
dari serat buah dan sayur dapat mengikat hormon seks
sehingga mempengaruhi jumlah produksi hormon
prostaglandin. Beberapa hasil penelitian menganjurkan
untuk meningkatkan konsumsi ikan, telur, sayur, dan
buah serta mengurangi konsumsi cemilan kadar natrium
tinggi agar dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi
(Abadi Bavil et al., 2018).
Penting!!!
“Jika remaja putri merubah gaya hidup sedentary menjadi
lebih aktif dan meningkatkan asupan makanan terutama
jumlah asupan serat sesuai dengan kebutuhan dapat
meminimalisir rasa nyeri saat menstruasi”.
11