Page 20 - Renungan El Bethel - Januari 2024
P. 20
HAUS DAN LAPAR
H A U S D AN LAP AR
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu
sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan
persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Matius 2:11
Bacaan: Matius 2:1-12
iapakah orang Majus (Bahasa Latin: Magus)? Mereka adalah orang bijaksana yang mempelajari
ilmu astrologi. Dipercaya meraka adalah cendikiawan, dan bahkan di beberapa tulisan disebutkan
Sraja-raja dari Timur. Ada beberapa hal yang kita renungkan dari kisah Orang Majus:
1. Haus dan Lapar.
Perjalanan dari Persia menuju ke Betlehem diperkirakan mencapai 2500 mill (4000 KM), memakan waktu
1-2 bulan dengan berjalan kaki. Dengan resiko cukup tinggi seperti perampok padang gurun, cuaca
ekstrim dan resiko lain. Namun menariknya, mereka dengan kesadaran diri mengejar tanda tersebut
untuk menyembah Raja segala raja. Mereka bukan orang pilihan, namun kerinduan membawa mereka
bisa bertemu dengan bayi Yesus, menyembah Dia dan bahkan memberikan persembahan sehingga
mereka mendapatkan sukacita yang luar biasa ketika bertemu Yesus.
2. Bayar harga
Dengan kondisi perjalanan yang jauh, dan kondisi yang tidak aman, membuat mereka harus mengeluarkan
biaya yang cukup besar dengan tidak hanya berangkat 3 orang saja seperti di drama drama natal pada
umumnya, namun satu rombongan yang dapat membawa emas kemenyan dan mur serta kebutuhan
lain dalam perjalanan mereka.. Ada harga, baik tenaga, waktu maupun uang, yang mereka berikan hanya
untuk menemui Bayi Yesus.
3. Persembahan Syukur
Dalam perjalanan tersebut mereka membawa 3 barang penting: “Emas” melambangkan bayi Yesus yang
akan menjadi raja agung, “Kemenyan” melambangkan bayi Yesus yang akan menjadi imam agung, dan
“Mur” melambangkan bayi Yesus yang kelak akan mati untuk menebus dosa manusia.
Persembahan ini tidaklah murah, bahkan dipercaya barang-barang ini yang membawa Yesus dan
keluarga untuk hidup hingga nama Yesus mulai diberitakan melalui mujizat pertama. Persembahan ini
berarti mereka menyatakan bahwa posisi mereka lebih rendah dari pada posisi Yesus.
4. Hikmat
Berita kedatangan orang Majus ini membuat Herodes dan seluruh Yerusalem terkejut. Mereka bukan
orang-orang pilihan namun justru mereka adalah sekelompok orang selain Gembala yang mempercayai
kelahiran Yesus dibanding umat Israel sendiri. Setelah menemui Yesus tiba-tiba mereka mendapat
hikmat melalui mimpi untuk tidak kembali kepada raja Herodes yang telah melakukan tipu muslihat
untuk membunuh Yesus.
PERENUNGAN
Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini sudahkah kita haus dan lapar?
Sebagai umat Kristen, sangat mudah bagi kita yang berada di Indonesia saat ini untuk membaca Firman
Tuhan, beribadah, dan melakukan hal hal lain yang membuat kita lebih dekat dari Yesus. Namun, apakah
kita masi terus mencari-Nya seperti yang dilakukan orang-orang Majus ini?
Apakah kita sudah benar benar memberikan penyembahan dan persembahan yang terbaik pada Tuhan?
Apakah Kita sudah menemukan Yesus yang sering diceritakan tersebut?
Ketika kita menemui Yesus, hidup kita akan berubah. Kita akan mendapat pengertian dan hikmat yang KAMIS
membuat kita bisa menjadi saksi bagi banyak orang
KAMIS
DOA
Tuhan tolong agar setelah membaca timbul rasa haus dan lapar untuk menemukan kebenaran sejati.
Biar kami bisa berjumpa pribadi dengan Engkau. Bagi kami yang sudah lama melayani dan masuk
rutinitas, sehingga tidak punya waktu, atau hubungan Pribadi dengan Engkau untuk kembali rindu lebih
dekat, karena kami sadar bukan pelayanan yang Engkau cari, namun pribadi kami sebagai penyembah- 18 JANUARI 2024
Mu.Kami berdoa buat kami yang menghadapi tahun 2024, kami semakin dekat dengan Engkau dan
semakin mengerti apa yang harus kami lakukan di 2024. Kami percaya segala dukacita akan digantikan
dengan sukacita, tahun 2024 menjadi trobosan bagi kami bawa kami menjadi dampak bagi banyak orang
, sehingga makin banyak jiwa yang mengaku Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Terimakasih, di dalam
nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, amin.”
(Popo S.)