Page 21 - E-Book Gusni Delfi
P. 21
PENGANTAR PROYEK
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat
berlimpah, salah satunya yaitu tebu. Tebu merupakan tanaman yang dapat diolah menjadi
produk gula komersial. Salah satu daerah sentral produksi tanaman tebu dataran tinggi
di Sumatera Barat adalah di Kenagarian Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.
Daerah ini juga merupakan sentral industri gula merah tebu yang dikenal dengan nama
Saka lawang. Produksi gula saka dimulai dengan proses penggilingan tebu. Limbah sisa
penggilingan tebu disebut dengan ampas tebu. Ampas tebu yang berada pada rumah
produksi gula saka belum teratasi dengan baik.
Masyarakat sekitar mengolah ampas tebu dengan cara dibakar, sehingga
menimbulkan asap yang banyak. Mengolah limbah dengan cara dibakar dapat
mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan karena dapat menyebabkan polusi udara.
Relevansi Proyek bagi Sekolah
Pengolahan limbah ampas tebu dengan cara dibakar dapat berdampak buruk bagi
lingkungan sekitar, karena menimbulkan asap yang banyak, sehingga dapat
menyebabkan polusi udara. Maka dari itu, perlu bagi sekolah yang merupakan garda
terdepan untuk mengedukasi peserta didik agar dapat mengolah limbah ampas tebu
dengan baik. Dan juga dapat dijadikan untuk memenuhi tuntutan kurikulum merdeka
yaitu setiap sekolah diberi kebebasan untuk menyajikan proyek pembelajaran yang
cocok dan relevan dengan kearifan lokal mereka.
Relevan Proyek dengan Materi Pelajaran Kimia
Relevan proyek dengan materi pembelajaran kimia dikarenakan dalam ampas
tebu mengandung senyawa karbohidrat yaitu selulosa, yang mana dapat dimanfaatkan
menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
Tujuan
1. Membantu peserta didik untuk mengetahui pengolahan limbah hasil penggilingan tebu
2. Mengetahui manfaat produk dari olahan limbah ampas tebu.
xx
xx