Page 32 - eBOOK PANCASILA
P. 32
15. Menyadari Bahwa Allah Tidak Memaksakan Kehendak
Sumber Dari Kitab Suci Al Qur`an
“Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak ada putus. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an surat (02). Al-
Baqarah ayat 256).
“Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu
sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka beri
peringatanlah dengan Al-Qur`an yang takut kepada ancaman-Ku.” (Al Qur’an
surat (50) Qaaf ayat 45).
Sumber Dari Hadits Nabi Muhammad Saw.
“Sesungguhnya apa yang telah diperoleh manusia daripada perkataan para
Nabi yang terdahulu adalah “Apabila engkau tidak mempunyai malu, maka
lakukanlah apa yang engkau kehendaki.” (Hadits riwayat Bukhari)
“Ambillah olehmu dari amal yang menurut kesanggupan kamu, maka
sesungguhnya Allah. tidak jemu untuk menerima amalmu, sehingga kamu
sendiri yang merasa jemu.” (Hadits riwayat Bukhari & Muslim).
Sumber Dari Al Kitab Agama Kristen Protestan
"Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah
diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau
datang." (Matius 22:3)
"Seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku, Yudas yang hendak
menyerahkan Dia itu berkata “Bukan aku ya Rabi ?”, kata Yesus kepadanya
“Engkau telah mengatakannya.” (Matius 26:21, 25).
Sumber Dari Al Kitab Agama Katolik
“Sebab seorang yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah
bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil oleh
Kristus, adalah hamba-Nya.” (I Korinitus 7:22)
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan
dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihani yang
memberi dengan suka cita.” (II Korinitus 9:7)
Sumber Dari Kitab Suci Agama Buddha
“Engkau sendiri yang harus berusaha ; para Tathagata hanyalah petunjuk
jalan.” (Dhammapada Atthakata III hal 148)
“Orang bijaksana yang tekun bersamadi, hidup bersemangat dan selalu
berusaha dengan sungguh-sungguh, pada akhirnya akan mencapai
Nibbana.” (Dhammapada Appamada Vaga Bab II : 3)
PANCASILA 21