Page 35 - eBOOK PANCASILA
P. 35
“Jangan melampaui yang ada tertulis, supaya jangan ada di antara kamu
yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada
yang lain.”(Korinitus 4:6 b).
Sumber Dari Al Kitab Agama Katolik
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran.” (II Timotius 3:16)
“Ayub berbesar mulut dengan sia-sia, banyak bicara tanpa pengertian.”
(Ayub 35: 6)
”Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita,
jumlah tahunnya tidak dapat diselidiki.” (Ayub 36:26)
Sumber Dari Kitab Suci Agama Buddha
“Bilamana kalian tidak setuju dengan tindakan para Bhikkhu, kami ijinkan
kalian untuk mengutarakan pendapat kalian tentang hal itu, kami
mengijinkan empat atau lima para Bhikku untuk mengutarakan hal tersebut,
tetapi kalau hanya seorang saja, kami tidak berkenan akan hal tersebut.” (Maha
Vagga II, 114 : 5 Vinaya Pitaka)
Sumber Dari Kitab Suci Weda (Agama Hindu)
“Aku bersabda sebagai Kesadaran Yang Tertinggi : Aku bersumber utama
permenungan dan cahaya tertinggi. Aku resi yang dapat melihat jauh dan
merupakan pusat orbit alam semesta. Aku mempertajam intelek, Aku penyair
dan Aku memenuhi keinginan semuanya, karena itu wahai engkau
semuanya; patuhlah kepada Aku.” (Weda-reg IV.26.I)
18. Mampu Mengendalikan Hawa Nafsu
Sumber Dari Kitab Suci Al Qur`an
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan
ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah yang akan
memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa
kamu tidak mengambil pelajaran ?.” (Al Qur’an surat (45) Al Jaatsiyah
ayat 23)
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang
diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (Al Qur’an surat (12) Yusuf ayat 53)
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?.”
(Al Qur’an surat (25) Al Furqaan ayat 43)
PANCASILA 24