Page 49 - eBOOK PANCASILA
P. 49
“Tetapi yang kutulis kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan
orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir,
penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang-orang
yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama.” (1 Korinitus
5:11)
Sumber Dari Kitab Suci Agama Buddha
“Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma, menolong sanak keluarga,
bekerja tanpa cela, itulah berkah utama.”(Paritta Mahamanggala Sutta Bait 6).
“Sesungguhnya orang kikir tidak dapat pergi ke alam dewa. Orang bodoh
tidak memuji kemurahan hati. Akan tetapi orang bijaksana senang dalam
memberi, dan karenanya ia akan bergembira di alam berikut-nya.”
(Dhammapada Loka Vagga Bab XIII : 11)
Sumber Dari Kitab Suci Weda (Agama Hindu)
“Dewata (Tuhan Yang Maha Kuasa) telah memberikan rasa lapar kepada umat
manusia dalam bentuk kematian. Kematian itu bahkan terjadi kepada orang
yang makannya baik (makmur). Kekayaan tidak pernah berkurang walaupun
didermakan. Orang yang kikir tidak pernah menemukan orang yang memiliki
rasa belas kasihan.” (Weda-reg X.17.1)
“Menggembar-gemborkan pemberian sedekah kepada yang patut dikasihani
sebenarnya tiada guna. Sesungguhnya kekayaan itu adalah untuk
didermakan. Bila pemilik bersikap kikir, maka kekayaan itu akan menimbulkan
kedukaan.” (Weda-sarasamuccaya 174).
6. Janganlah Tamak Dan Loba
Sumber Dari Kitab Suci Al Qur`an
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling
loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-
orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu
tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari
siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Al Qur’an surat
(02) Al-Baqarah ayat 96)
Sumber Dari Hadits Nabi Muhammad Saw.
“Jauhilah olehmu sifat tamak, karena sesungguhnya tamak itu kemiskinan
yang hadir.” (Hadits riwayat Thabrani)
Sumber Dari Al Kitab Agama Kristen Protestan
"Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa
nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh." (Efesus 5:18)
Karena kami tidak pernah bermulut manis - hal itu kamu ketahui dan tidak
pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi Allah adalah saksi - juga
tidak pernah kami cari pujian dari manusia, baik dari kamu maupun dari orang
lain sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.”
(1 Tesalonika 2 :5-6)
PANCASILA 38