Page 45 - eBOOK PANCASILA
P. 45
sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim. (Al Qur’an surat (49) Al-Hujuraat ayat 11)
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Al Qur’an surat (49) Al-Hujuraat
ayat 12).
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah
selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui
batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat
menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah
kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu
mereka kerjakan. (Al Qur’an surat (06) Al An’aam ayat 108).
Sumber Dari Hadits Nabi Muhammad Saw.
“Peliharalah dirimu dari buruk sangka terhadap orang lain.” (Hadits riwayat
Ahmad & Baihaqi)
Sumber Dari Al Kitab Agama Kristen Protestan
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:7)
“Siapa mengolok-olok orang miskin menghina PenciptaNya, siapa gembira
karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman.”(Amsal 17:5)
Sumber Dari Al Kitab Agama Katolik
“Camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala
sesuatu tanpa memihak. Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan
tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain.
Jagalah kemurnian dirimu.” (1Timotius 5:21-22)
“Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala
firmanNya dan mengejek nabi-nabiNya. Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit
terhadap umatNya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.” (2 Tawarikh 36:16)
Sumber Dari Kitab Suci Agama Buddha
“Tidak untuk menghina, tidak menyakiti, dapat mengendalikan diri sesuai
dengan peraturan, memiliki sikap tidak berlebihan dalam hal makanan,
berdiam ditempat yang sunyi serta giat mengembangkan batin nan luhur, inilah
ajaran para Buddha.” (Dhammapada, Buddha Vagga XIV : 197)
“Barang siapa yang selalu memperhatikan dan mencari-cari kesalahan
orang lain, maka kekotoran batin dalam dirinya akan bertambah dan ia
semakin jauh dari penghancuran kekotoran batin.” (Dhammapada, Mala Vagga
XVIII : 253)
PANCASILA 34