Page 25 - KELOMPOK 6_ISWATUN HASANAH_PROJEK MODUL AJAR_Neat
P. 25
Austin (2012) memasukkan pengetahuan budaya dalam kurikulum
sekolah, bermanfaat bagi semua siswa. Pengetahuan budaya dapat
membantu siswa dalam menghubungkan ilmu pengetahuan dan
mengembangkan identitas budaya yang positif; karena dapat mengarah
pada peningkatan partisipasi dan retensi siswa terhadap budaya sendiri
sebagai identitas bangsa yang tidak boleh luntur. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sya’ban (2014) bahwa pembelajaran IPA dengan kearifan
local dapat mengolah kreativitas dan inovasi siswa serta
menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yg
D. Rangkuman
mengajarkan peserta didik untuk selalu lekat dengan situasi
konkret yang mereka hadapi. Pembelajaran berbasis kearifan
lokal sangat penting untuk diterapkan guru dalam pembelajaran
yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
serta sebagai media penanaman rasa cinta terhadap kearifan lokal di
daerahnya, penanaman karakter positif serta membekali siswa untuk
menghadapi segala permasalahan diluar sekolah.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran berbasis sains budaya lokal
adalah mempersiapkan materi, membuat bahan ajar, merancang RPP,
pemilihan media pembelajaran serta menuntun siswa untuk menghubungkan
budayanya menuju konsep ilmiah. Berikut adalah contoh budaya lokal yang
dapat dikaitkan dengan pembelajaran IPA yakni kain tenun ikat sumba, alat
music angklung dan bajak Lombok.
Beberapa tantangan yang ditemukan dalam implementasi pembelajaran
berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran IPA adalah keterbatasan sumber
daya, kurangnya pemahaman siswa, guru, perbedaan budaya dan minimnya
pendekatan inovatif. Inovasi untuk mengatasi tantangan tersebut adalah
meningkatkan kemampuan guru, memanfatkan teknologi, menggunakan
metode pembelajaran berbasis proyek & mengintegrasikan kearifan lokal.
PGSD E 2021 | Materi Ke-7 | Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal 20