Page 33 - BAB XI - HIDROKARBON DAN GUGUS FUNGSI
P. 33
A. Alkuna tak bercabang
I. Jika memiliki atom C lebih dari 3, penomoran rantai dimulai dari ujung terdekat
dengan ikatan rangkap, sehingga atom karbon pada ikatan itu memperoleh
nomor terkecil. Penamaan senyawanya dimulai dari: Nomor ikatan rangkap
tiga─nama rantai induk.
CH C CH CH
2 3
1 2 3 4
1-butuna
II. Jika senyawa alkuna memiliki ikatan rangkap tiga lebih dari satu, maka senyawa
diakhiri dengan akhiran –diuna (dua buah ikatan rangkap 3), atau –triuna (tiga
buah ikatan rangkap 3).
CH C C CH CH C C C C CH
1 2 3 4 1 2 3 4
1,3-butadiuna 1,3,5-heksatriuna
B. Alkuna bercabang
I. Menentukan rantai induk (rantai terpanjang) dan cabangnya (substituen).
CH C C CH CH CH CH
2 2 3
CH 2
rantai induk cabang
CH
3
II. Nomori rantai dari ujung atom karbon yang terdekat dengan ikatan rangkap.
1 2 3 4 5 6 7
CH C C CH CH CH CH
2 2 3
CH 2
CH 3
III. Penamaan senyawa alkuna mengikuti aturan: nomor atom cabang-nama
cabang -nomor atom C yang terdapat ikatan rangkap-nama alkuna.
CH C CH CH
3
CH 3
3-metil-1-butuna