Page 31 - BAB XI - HIDROKARBON DAN GUGUS FUNGSI
P. 31
Florin (F2) dan iodin (I2) bukanlah reagensia yang berguna dalam reaksi adisi
alkena. Hal ini dikarenakan ketika F2 ditambahkan ke alkena reaksinya berlangsung
dengan sangat cepat dan susah untuk dikontrol. Sedangkan ketika I2 ditambahkan
produknya tidak stabil dan cenderung melepaskan I2 untuk membentuk kembali
alkena. Oleh karena itu reaksi adisi ini hanyalah umum untuk klorin (Cl2) dan
bromin (Br2).
iv. Reaksi Hidrogenasi (Adisi alkena oleh H2)
Hidrogenasi adalah penambahan molekul hidrogen (H2) ke ikatan C=C untuk
menghasilkan alkana. Pada umumnya, dalam kimia organik oksidasi merupakan
pembentukan ikatan karbon-oksigen, sedangkan reduksi adalah pembentukan
ikatan karbon-karbon. Reaksi reduksi ini biasanya dilakukan dengan mereaksikan
alkena dan gas hidrogen dengan katalis logam transisi, seperti platinum, paladium,
atau nikel (Pt, Pd, atau Ni) dalam kondisi panas dan/atau tekanan tinggi.
Persamaan Umum:
R
R R
R
C H Pt, Pd, or Ni C H
+
C H heat or pressure R C H
R R R
Alkena Alkana
Contoh:
CH CH CH + H Pt, Pd, atau Ni CH CH CH
3 2 2 3 2 2
propena propana
Gambar 11.18 Reaksi Hidrogenasi Alkena
v. Isomerisasi alkena
O
O
Pemanasan alkena pada suhu 500-700 C atau pada suhu 200-300 C disertai
katalis AlCl3 mengakibatkan terjadinya isomerisasi. Dalam hal ini dapat trjadi dua
kemungkinan yaitu:
1) Adanya perubahan posisi ikatan rangkap, misalnya 1-pentena menjadi 2-pentena,