Page 401 - BAHAN AJAR KAPITA SELEKTA KIMIA BERBASIS CASE METHOD DAN PROJECT
P. 401
2) Sifat Magnet
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan
unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke dalam medan magnet).
Makin banyak elektron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat
paramagnetiknya. Pada seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat
diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan magnet).
3) Senyawa Berwarna
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam
warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga
berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh. Peralihan electron
yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi)
menyebabkan terjadinya wana pada senyawa logam trasisi. Senyawa dari Sc 3+ dan Ti 4+
tidak berwarna karena subkulit 3dnya kosong, serta senyawa dari Zn + tidak berwarna
2
karena subkulit 3d-nya terisi penuh. Sehingga tidak terjadi peralihan elektron.
4) Tingkat Oksidasi
Unsur transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Unsur-unsur transisi
periode empat bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan
oksidasinya bertanda positif. Bilangan oksidasi maksimum yang dicapai suatu unsur
transisi menyatakan jumlah elektron pada subkulit 3d dan 4s.
Tabel 10.12 Tabel Tingkat Oksidasi Golongan Transisi Periode Empat
Unsur +1 +2 +3 +4 +5 +6 +8
Sc - - Tb - - - -
Ti - - Ungu Tb - - -
V - Ungu Hijau Biru Merah - -
Cr - Biru Hijau - - Jingga -
Mn - Merah Muda Coklat Coklat Tua Biru Hijau Ungu
Fe - Hijau Kuning - - - -
Co - Merah Muda Ungu - - - -
Ni - Hijau - - - - -
Cu Tb Biru - - - - -
Zn - Tb - - - - -
Berbasis Case Method & Project | 375

