Page 13 - 3. E-MODULE IKAN ASIN (13 APRIL 2022)
P. 13
d. Kedua bak berisi pengasinan ikan beloso dengan variasi kadar garam
tersebut dimasukkan ke dalam box ikan (Gambar 9a), kemudian tutup
box dipasang dan diberi pemberat (Gambar 9b). Dibiarkan selama
1x24 jam. Secara umum, tahapan ini dapat dilihat pada Gambar 9.
a b
Gambar 9. Pengasinan Ikan Beloso (Saurida tumbil sp) dengan Metode
Penggaraman Kering (Dry Salting) Selama 1x24 Jam
(Sumber: Dokumen Pribadi, 2022)
Keterangan: Gambar 9a menunjukkan bahwa bak berisi pengasinan ikan beloso
dengan variasi kadar garam dimasukkan ke dalam box ikan.
Gambar 9b menunjukkan bahwa tutup box dipasang dan diberi
pemberat
Pemilihan metode penggaraman kering (dry salting) didukung oleh
Dasir & Suyatno (2019) yang menyatakan bahwa metode ini paling
banyak digunakan di Indonesia, karena penggunaan metode ini dapat
menghasilkan ikan asin yang lebih berkualitas dibandingkan metode
penggaraman basah (wet salting). Naiu et al. (2018) memberikan
ilustrasi metode penggaraman kering (dry salting) seperti yang
terlihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Metode Penggaraman Kering (Dry Salting) (Sumber: Naiu et al., 2018)
Metode penggaraman kering pada Gambar 10 sesuai dengan yang
diaplikasikan pada pengasinan ikan beloso (Saurida tumbil sp)
(Gambar 9), yakni dengan menaburkan garam kristal pada lapisan
ikan yang disusun rapi. Setiap lapisan ikan diselingi dengan lapisan
garam. Pada proses penggaraman ini, cairan tubuh ikan akan diserap
oleh kristal garam yang mengakibatkan kristal garam mencair
sehingga terbentuk larutan garam pekat. Hal ini dapat diamati pada
masing-masing bak pengasinan ikan beloso (Saurida tumbil sp)