Page 15 - 3. E-MODULE IKAN ASIN (13 APRIL 2022)
P. 15
dihasilkan tidak cukup untuk aktivitas pertumbuhan bakteri. Hal tersebut
mengakibatkan kematian sel-sel bakteri.
2. Garam juga menyerap air dari dalam tubuh bakteri sehingga bakteri akan
mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel bakteri),
akibatnya bakteri akan mati.
Berdasarkan mekanisme pengendalian pertumbuhan bakteri
kontaminan tersebut, maka ikan asin menjadi awet dan dapat disimpan
dalam jangka waktu yang lebih lama. Pengawetan ikan melalui pengasinan
biasanya dilanjutkan dengan pengeringan menjadi ikan asin kering.
E. Cara Pengawetan Lanjutan Ikan Beloso (Saurida tumbil sp) Asin
melalui Pengeringan
Pengawetan ikan beloso melalui pengasinan selama 1x24 jam
dilanjutkan dengan pengawetan melalui pengeringan. Berikut tahapan
pengeringan ikan beloso asin sebagai pengawetan lanjutan dari pengasinan:
1. Persiapan
a. Disediakan tempat penjemuran yang tingginya kurang lebih 1 meter
di atas permukaan tanah, terbuat dari bahan nylon agar air yang masih
melekat pada tubuh ikan bisa tiris.
b. Disediakan lux meter untuk mengukur intensitas cahaya matahari di
tempat penjemuran ikan.
c. Disediakan thermo-hygrometer untuk mengukur suhu dan
kelembaban udara di tempat penjemuran ikan.
2. Pencucian
a. Ikan beloso asin berdasarkan variasi kadar garam dikeluarkan dari
masing-masing bak pengasinan.
b. Ikan beloso asin dengan variasi kadar garam dicuci menggunakan air
bersih yang mengalir agar benar-benar bersih. Tahapan ini dapat
dilihat pada Gambar 12.