Page 25 - E BOOK BUMI DAN ALAM SEMESTA
P. 25
2.3 KARAKTERISTIK MATAHARI SEBAGAI ANGGOTA
TATA SURYA
Gambar 2.2 Proses Terbentuknya Tata Surya
Sumber : https://www.kompas.com/skola/
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya
kita dimana 98% massa tata surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai
pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan
tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing
fotosfer, chromosfer, dan corona. Pada pusat matahari, suhunya mencapai jutaan
derajat celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya
mencapai ± 6000º C dan memancarkan hamir semua cahaya.
Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan
magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi,
30
dan massanya (sekitar 2×10 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili
kurang lebih 99,86% massa total Tata Surya. Secara kimiawi, sekira tiga
perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya
didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa
Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan
lain-lain.
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan
gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar
materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memimpih menjadi cakram
beredar yang kelak menjadi Tata Surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat
dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua
bintang lain terbentuk dengan proses serupa. Klasifikasi bintang Matahari,
berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering
digolongkan sebagai katai kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam
porsi spektrum kuning-merah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi
22