Page 20 - E BOOK BUMI DAN ALAM SEMESTA
P. 20
dan semua benda langit yang mengelilinginya termasuk dengan delapan planet
beserta satelitnya. Menurut Kim Soo Jung (2012:89) menyatakan bahwa orang-
orang zaman dahulu percaya dengan teori geosentris yang menganggap matahari
dan planet-planet lain berputar mengelilingi bumi. Namun memasuki abad ke-16
ahli astronomi Polandia bernama Copernicus, mengemukakan teori Heliosentris
yang berpendapat bumi berputar mengelilingi matahari. Matahari sebagai pusat
tata surya, bumi dan planet-planet lain mengelilingi matahari.
2.2 TERBENTUKNYA TATA SURYA
Terdapat dua golongan teori yang mengemukakan pendapatnya tentang
proses terbentuknya tata surya diantaranya adalah Golongan pertama yang
berpendapat tata surya berasal nebula atau kabut asap sementara Teori yang
mendukungnya ialah teori kabut dari Piere Simon de Laplace dan Immanuel Kant,
serta teori planetisimal dari Moulton dan Chamberlin. Keduanya kemudian
berpendapat bahwa tata surya berasal dari materi Matahari. Teori ini kemudian
mendukung teori ini sendiri diantaranya teori pasang surut yang dikemukakan
oleh Buffon dan teori awan debu yang dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker.
a) Teori Nebula
Gambar 2.2 Teori Nebula
Sumber : https://www.google.com
Teori kabut (nebula) ini mengungkapkan terbentuknya tata surya melalui tiga tahap,
dimana pada mulanya Matahari dan planet masih berbentuk kabut yang besar dan sangat
pekat. Kabut ini kemudian berputar dan berpindah dengan kuat sehingga kemudian
terjadilah suatu pemadatan pada pusat lingkaran yang selanjutnya terbentuklah matahari.
Pada saat yang sama materi lain terbentuk dengan massa yang lebih kecil yaitu planet
yang kemudian bergerak mengelilingi matahari. Gerakan berputarnya planet pada suatu
orbit yang sama dan tetap ini kemudian membentuk suatu susunan tata surya (keluarga
matahari). Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1724-1804 (seorang
ilmuwan dan filsuf Jerman) ialah orang yang pertama kali mengemukakan teori nebula.
Menurutnya, tata surya terbentuk dari gumpalan kabut yang terdiri dari beragam gas. Pada
mulanya gas-gas bermassa besar ini menarik gas dengan masa kecil di sekelilingnya
hingga akhirnya membentuk gumpalan gas menyerupai cakram. Gumpalan gas ini
kemudian mengalami penyusutan sehingga terjadilah perputaran kabut yang kian cepat.
17