Page 19 - Majalah Ilmiah Konservasi (MILKON) Amorphophallus titanum
P. 19
PENGETAHUAN
ANCAMAN YANG DIHADAPI
Amorphophallus titanum
Dalam peraturan perundang-undangan Indonesia, bunga bangkai termasuk
dalam status jenis tumbuhan yang dilindungi, yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah No. 7 Tahun 1999, tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Diketahui bahwa populasi bunga bangkai di alam telah menurun secara terus
menerus dalam beberapa dekade terakhir akibat hilangnya hutan dataran rendah
Pulau Sumatera. Diperkirakan populasi bunga bangkai yang tersisa di alam liar
saat ini hanya tinggal 1.000 individu. Populasi bunga bangkai liar sudah makin
berkurang karena habitat alaminya banyak mengalami alih fungsi menjadi lahan
pertanian, perkebunan, dan permukiman. Penyebab lainnya adalah masyarakat
yang merasa terancam dengan bau busuk bunga ini, lalu memotong bunga dan
daunnya. Selain itu masyarata juga banyak memoton/menebas secara liar pohon-
pohon Amorphophallus sp yang tumbuh dikarenakan getahnya yang sangat gatal
dan dapat membuat kulit terasa panas.
Amorphophallus titanum, atau bunga bangkai, menghadapi sejumlah ancaman
yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya di alam liar. Berikut adalah
beberapa ancaman utama yang dihadapi oleh tanaman ini:
Deforestasi : ancaman terbesar bagi
Amorphophallus titanum.
Penggundulan hutan untuk
pertanian, perkebunan kelapa sawit,
penebangan kayu, dan pembangunan
infrastruktur mengakibatkan
hilangnya habitat alami tanaman ini.
Perubahan Iklim : perubahan pola
curah hujan, peningkatan suhu, dan
kejadian cuaca ekstrem dapat
mempengaruhi siklus hidup dan
kondisi pertumbuhan
Amorphophallus titanum. Tanaman ini
sangat sensitif terhadap perubahan
lingkungan, dan perubahan iklim
dapat mengganggu pola mekarnya
yang sudah langka.
MAJALAH ILMIAH Amorphophallus titanum 14