Page 1164 - ATP 2024_Neat
P. 1164

LAMPIRAN 2
                                  BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
            Menulis cerita pendek merupakan keterampilan berbahasa secara produtif. Produk yang
            dihasilkannya adalah cerita pendek. Pembelajaran menulis cerita pendek adalah pembelajaran unjuk
            kerja, di mana peserta didik menunjukkan kegiatannya berupa menulis atau menyusun. Dalam cerita
            pendek terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, amanat, alur, latar,
            penokohan, dan sudut pandang. Unsur ekstrinsik berupa latar belakang pengarang dan nilai-nilai.
            Ketika menulis cerita pendek, unsur-unsur tersebut harus diperhatikan.
            Menulis cerita pendek memerlukan teknik-teknik tersendiri. Di antaranya, memerlukan stimulus.
            Bagi pengarang yang sudah terbiasa menulis cerpen, maka kehidupan sosial masyarakat yang
            disaksikannya menjadi stimulus atau inspirasi baginya untuk menulis cerita pendek.
            Adapun kegiatan pembejaran menulis cerpen, dapat disimulasikan dengan cara berikut ini:
            a.  Peserta didik diminta membaca cerpen sebanyak-banyaknya. (kegiatan ini sudah dijelaskan
               dalam pembelajaran membaca cerpen di atas).
            b.  Peserta didik diminta menentukan tema yang akan dijadikan bahan menulis cerpen. Tema ini
               bisa direkayasa dengan cara menelaah lingkungan sekitar, atau dengan cara mencari referensi.
               Dapat juga dengan merenung (refleksi) terhadap cerpen-cerpen orang lain yang pernah
               dibacanya sehingga peserta didik tertarik ingin menulis juga.
            c.  Setelah tema ditemukan, selanjutnya peserta didik membuat kerangka karangan yang di
               dalamnya mengandung unsur tema, amanat, alur, penokohan, latar, dan sudut pandang.

            d.  Peserta didik diminta mengembangkan kerangka karangan menjadi teks cerpen yang utuh.
            e.  Setelah selesai menulis, peserta didik diminta menyunting sendiri teks cerpen yang telah
               ditulisnya dengan meperhatikan tata tulis meliputi penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat,
               juga penggunaan kalimat yang efektif.

                                                     LAMPIRAN 3
                                                 DAFTAR PUSTAKA


            Aminuddin. 2011. Pengantar Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.
            Anwar, Chairil. 2016. “Derai-Derai Cemara”. dalam Horison April 2016: 9.
            Damono, Sapardi Djoko. 1994. Hujan Bulan Juni. Grasindo.
            Husnul, Ade. 2010. Menulis Kreatif Naskah Drama. Bogor: Wadah Ilmu.
            Klarer, Mario. 2013. An Introduction to Literary Studies. London: Routledge.
            Logita, Embang. 2018. “Analisis dalam Puisi ‘Hujun Bulan Juni’ Karya Sapardi Djoko Damono”.
                  dalam Wacana Didaktika Vol.X, No.1 - Januari 2018. Universitas Wiralodra Indramayu.
            Martalena. 2017. “Kajian Historis Kumpulan Puisi Tirani dan Benteng Karya Taufiq Ismail”.
                  Wacana: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 15, No. 1, Januari 2017:
                  105-114. DOI: https://doi.org/10.33369/jwacana.v15i1.6664

            Sayuti, Suminto A. 2017. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.
            Suhita, Sri dan Rahmah Purwahida. 2018. Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung: Remaja
                  Rosdakarya.
            Suryaman, Maman, dkk. (2012). Sejarah Sastra Berperspektif Gender. Yogyakarta: LeutikaPrio.

            Suryaman, Maman dan Wiyatmi. 2012. Puisi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
            Waluyo, Herman J. 2011. Teori dan Apresiasi Sastra. Jakarta: Erlangga.
            Yohnny, Acep. 2014. Mahir Menulis Naskah Drama. Yogyakarta: Suaka Media.


                                                                                                         136
   1159   1160   1161   1162   1163   1164   1165   1166   1167   1168   1169