Page 106 - Pembangunan Perpustakaan.indd
P. 106
perkotaan, keluarga-keluarga yang buta huruf masih tidak tertarik
membaca, dan anak-anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk
belajar dari orang tua mereka terkena dampaknya. Oleh karena itu,
keberadaan Rumah Baca Taman Alun Kapuas Pontianak menjadi
wadah berkembangnya budaya membaca di masyarakat. Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan sarana pendidikan yang
dirancang untuk meningkatkan minat membaca dan mendorong
pembelajaran sepanjang hayat di masyarakat. Oleh karena itu,
terdapat kebutuhan untuk memperluas akses terhadap TBM dan
memperkuat organisasi TBM untuk memberikan layanan yang lebih
luas dan kualitas layanan yang lebih tinggi. Kendala yang dihadapi
pemustaka dalam melaksanakan program Rumah Baca Taman
Alun Kapuas terutama di masa pandemi covid 19 menjadi salah
satu kendala utama (Ilmu et al., 2022).
Rumah baca seringkali menghadapi berbagai tantangan, antara
lain:
1. Pendanaan: sulitnya menggalang dana untuk operasional dan
pengadaan buku.
2. Minat membaca: rendahnya minat membaca dimasyarakat,
sehingga dapat menyebabkan rendahnya tingkat kehadiran.
3. SDM: kurangnya sumber daya manusia yang berkualifi kasi dan
berpengalaman terbatas.
4. Fasilitas: keterbatasan ruang dan perlengkapan yang memadai
untuk kegiatan membaca dan belajar.
5. Pemasaran: sulitnya menginformasikan kepada masyarakat
tentang keberadaan dan program pusat baca.
6. Ketersediaan buku: kesulitan mengakses buku yang terkini
atau relevan dengan kebutuhan pemustaka.
Solusi untuk mengatasi tantangan ini memerlukan kolaborasi
antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah.
Masyarakat harus terlibat aktif dengan memberikan masukan,
dukungan, dan partisipasi dalam berbagai inisiatif. Mereka dapat
berperan dalam menyebarkan informasi, menyelenggarakan
kegiatan, dan mendukung program yang bermanfaat bagi
masyarakat. Lembaga pendidikan sebagai tempat berkembangnya
ilmu pengetahuan dan keterampilan, dapat merancang kurikulum
berdasarkan tantangan yang ada dan membuat program pelatihan
96