Page 138 - kumpulan jurnal integrasi Kelas A
P. 138
Analisis Kearifan lokal Batik Basurek Provinsi Bengkulu dalam
Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Tematik untuk Siswa SMP
(Apri Julianti A1M020006)
Email: apriyanti02493@gmail.com
Absktak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pembelajaran berbasis kearifan lokal batik basurek
provinsi bengkulu untuk di implementasi di dalam pembelajaran IPA SMP. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan 3 tahapan dalam pengambilan data yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMP sedangakan objek
penelitian ini adalah kearifan lokal batik basurek kota bengkulu IPA Terintegrasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kearifan lokal batik basurek bengkulu dapat di implementasikan dalam
pembelajaran IPA karena dapat mencakup beberapa Kompetensi Dasar kurikulum 2013 serta konsep
dan materi yang mendukung dalam pembelajaran.
Kata Kunci : Kearifan lokal, Batik Basurek, IPA Terintegrasi
Abstract
This research aims to determine the analysis of learning based on the local wisdom of Basurek batik
in Bengkulu province for implementation in junior high school science learning. This research is
qualitative descriptive research by carrying out 3 stages in data collection, namely observation,
interviews and documentation. The subjects of this research are junior high school students, while the
object of this research is the local wisdom of Bengkulu City Integrated Science basurek batik. The
results of the research show that the local wisdom of Bengkulu basurek batik can be implemented in
science learning because it can cover several Basic Competencies of the 2013 curriculum as well as
concepts and materials that support learning.
Keywords : Indigious knowladge, Basurek Batik, Integreted Sains
A. Pendahuluan
Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan konsep pembelajaran mengenai gejala
alam yang memiliki hubungan dengan kehidupan manusia dan objek kajian luas, yang
terdiri dari kumpulan suatu konsep, prinsip, hukum, dan teori yang terbentuk melalui
sikap ilmiah dan keterampilan proses pen emuan (Setyowati et al. (2013)). Melalui
pembelajaran IPA,siswa memperoleh pengalaman secara langsung untuk meng gali dan
menerapkan konsep yang telah dipelajarinya secara menyeluruh dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut Seroto (2012) sains mengacu pada kegiatan sehari-hari. Dengan
demikian siswa dapat berfikir secara ilmiah terhadap suatu keadaan disekitarnya.
Dalam konteks pembelajaran IPA, sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan
konsep pembelajaran pada mata pelajaran lainnya hanya tekanannya harus sesuai
dengan hakikat IPA itu sendiri, bahwa belajar IPA harus terjadi proses sains,
133