Page 28 - kumpulan jurnal integrasi Kelas A
P. 28

analisis imlplementasi pembuatan kain tenun uis nipes karo diproleh implementasi materi konsep ipa
            yang terkandung didalmnya. Implementasi yang terdapat pada pembuatan kain tenun uis nipes karo
            ini merujuk pada KD 3.3 klasifikasi materi dan perubahannya, 3.4 Menganalisis konsep suhu, 3.2
            mengklasifikasi tumbuhan berdasarkan karateristik yang diamati, 3.9 Menjelaskan tegangan pada
            saat proses penenunan kain dan 3.10 Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan
            untuk berkelanjutan kehidupan
                  Dalam  pembuatan  uis  nipes  ini  menggunakan  tenun,  dimana  orang  karo  akan  melakukan
            penenunan untuk membentuk uis nipes. Dalam Teknik pembuatan in terdapat konsep sains yang bisa
            dikaji untuk materi IPA SMP. Prosesn sains yang terdapat didalamnya seperti cara pembuatan yang
            menggunakan pewara alami, proses reaksi yang terjadi Ketika pewarnaan dan konsep tegangan tali
            pada saat penenunan.
                  Cara Membuat Kain (Uis Karo) Tenun/kain dalam masyarakat karo dinamakan uis yang ditenun
            sendiri oleh masyarakat serta bahan bakunya pun berasal dari daerah karo sendiri. Bahan-bahan untuk
            uis berikut ialah kambayat (kapas) yang ditanam sendiri oleh masyarakat, kemudian dipintal menjadi
            benang. Untuk mewarnai benang tersebut menggunakan air (lau) abu, kapur, kuning gersing (kunyit)
            dan  telep  (berasal  dari  tanaman  yang  bernama  sarap).  Ramuan-ramuan  tersebut  diaduk  sampai
            menimbulkan  warna  biru  dan  juga  warna  hitam.  Untuk  mewarnai  benang  adalah  dengan  cara
            ipelabuhken (dicelup) (Siagian, 2021)
                  Uis nipes motif litap-litap lembu yaitu uis nipes modren yang memiliki warna dasar hitam
            dipadukan  dengan  motif  litap-litap  lembu,  menggunakan  warna  benang  putih.  Memiliki  makna
            keberanian, kejujuran dan kepemimpinan yang tegas. Uis ini digunakan wanita karo dalam upacara
            dukacita. Uis motif nipes lindung bayu merupakan uis modren juga yang berwarna ungu yang di
            padukan dengan motif benang berwarna emas.
                  Dalam Seni Kerajinan Tradisional Karo, bahan utama yang digunakan untuk membuat UIS
            Karo adalah kembayat,  yakni  kapas  yang dihasilkan dari perkebunan penduduk setempat.  Kapas
            tersebut kemudian dipintal menjadi benang. Terdapat 21 bahan yang digunakan untuk pewarnaan
            benang, termasuk air abu dapur, kapur, kuning gersing (kunyit), dan telep, sebuah tumbuhan yang
            disebut sarap. Keempat bahan tersebut dicampurkan dalam wadah dan diaduk hingga menghasilkan
            warna terang atau gelap. Gulungan benang kemudian dicelupkan ke dalam wadah berisi campuran
            tersebut (Sinukaban, 2022)
                  Dalam pembuatan uis nipes menggunakan metode alat tenun bukan mesin (ATBM) sehingga
            waktu yang dibutuhkan cukup lama dalam pembuatan sehelai kain. Kuis ini dipasarkan di kabanjahe,
            Medan, bahkan hingga ke Jakarta dan beberapa daerah lainnya (Rogabe, 2018)

            B.  Metodologi
                  Metode  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian  kualitatif  dengan
            menggunakan  data  sekunder.  Menurut  Sugiyono,  (2018)  menyatakan  bahwa  data  sekunder  yaitu
            sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dalam
            penelitian  ini  diperoleh  dari  buku  referensi,  jurnal  penelitian,  internet  dan  lain-lain.  Teknik
            pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur. Menurut M Iqbal, (2002)
            studi kepustakaan atau dtudi literatur mengacu pada teori-teori yang berlaku serta dapat ditemukan
            atau dicari dalam buku-buku teks ataupun hasil penelitian milik orang lain, baik yang belum maupun
            yang sudah dipublikasikan. Peneliti dapat meneliti dengan mencari teori yang berhubungan dengan
            penelitian sebagai landasan dalam penelitian serta untuk kepentingan analisis masalah. Studi literatur
            dimaksudkan  guna  memperoleh  teori-teori  dasar  yang  mengacu  pada  buku  para  ahli  yang
            berhubungan dengan dampak ekspor impor. bisa meliputi analisa, arsitektur, metode yang dipakai
            untuk menyelesaikan masalah.


                                                                                                           23
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33