Page 31 - kumpulan jurnal integrasi Kelas A
P. 31

bulung hatapang (daun ketapang), boang narara (bawang merah kulit), kayu jati, tingi pohon, dan
              salaon (Indigofera).
                   Benang yang tenun yang akan digunakan diwarnai dengan pewarna alami yang terbuat dari
              Tumbuhan yang digunakan dalam pewarnaan kain tenun uis nipes karo ini yaitu Tanaman yang
              digunakan adalah kulit kayu mahoni, jalawe buah, hunik (kunyit), bulung hatapang (daun ketapang),
              boang narara (bawang merah kulit), kayu jati, tingi pohon, dan salaon (Indigofera). Pencampuran
              pewarnaan yang akan dilakukan sesuai dengan takaran warna yang kita inginkan. Bahan benang
              yang terdapat dari tanama ini termasuk bentuk implementasi materi konsep IPA pada KD 3.2 yaitu
              mengklasifikasi  tumbuhan  berdasarkan  karateristik  yang  diamati.  Berdasarkan  KD  3.2  ini
              membahas Analisis  Materi  Konsep  kain  tenun  ius  nipes  karo  pada  klasifikasi  tumbuhan  yang
              digunakan untuk pewarna alami kain tenun uis niper karo
                   Pada proses pewarnaan benang, benng akan di celupkan kedalam warna yang dudah di racik
              dari tumbuh-tumbuhan. Dilakukan peroses pemanasan agar warna tersebut lengket kepada benang.
                                                                     0
              Suhu yang di perlukan pada saat pemanaan sekitar 100 C. pada proses pewarnaan benang yang
              terjadi  terdapat  implementasi  materi  konsep  IPA  di  KD  3.3  yaitu  klasifikasi  materi  dan
              perubahannya pada analisis konsep materi konsep Komposisi campuran bahan penggunaan warna
              kain  tenun  uis  nipes  karo  dan  Reaksi  kimia  pada  proses  pewarnaan  yang  terjadi.  Dan  KD  3.4
              menganalisis konsep suhu.
                   Dalam penenunan terjadi tegangan tali ketika benang yang sudah disiapkan di tenun satu
              persatu. Tegangan tali terjadi karena ada tekanan atau gaya yang menarik ujung benang satu dengan
              ujung  benang  yang  lain.  Implementasi  materi  konsep  IPA  yang  terdapat  pada  KD  3.9  yaitu
              menjelaskan  tegangan  pada  saat  proses  penenunan  kain.  Teknologi  yang  digunakan  ramah
              lingkungan karena menggunakan bahan alami dan menggunakan proses tenun.

             D.  Kesimpuan
                  Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis implementasi pembuatan kain tenun uis
            nipes karo materi konsep IPA. Penelitian ini menggunkan metode review jurnal kualitatif dengan
            teknik pengumpulan data. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diproleh data yang menunjukkan
            terdapat implementasi pembuatan kain tenun uis nipes karo pada materi konsep IPA SMP. Materi
            konsep yang terkandung didalamya merujuk pada KD 3.3 klasifikasi materi dan perubahannya, 3.4
            Menganalisis konsep suhu, 3.2 mengklasifikasi tumbuhan berdasarkan karateristik yang diamati, 3.9
            Menjelaskan tegangan pada saat proses penenunan kain dan 3.10 Menganalisis proses dan produk
            teknologi ramah lingkungan untuk berkelanjutan kehidupan


             E.  Daftar Pustaka
             Juliyanti, D; Jenny S.S; Sitti N. 2023. Revitalisasi Sortali pengantin Batak Karo Sumatera Utara.
                    Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia. Vol. 9. No. 3
             Rogabe, I; Marissa A. S. 2018. Perancangan Busana Fashion Berupa Tambahan Busana Kebaya
                    Dengan Inspirasi Motif Uis Nipes Padang Rusak. e-Proceeding of Art & Design. Vol. 5. No.
                    3
             Siagian, N; Asni B; Rosita G. Fungsi dan Makna Uis Kapal dan Uis Nipes dalam Masyarakat Karo:
                    Kajian  Semiotik. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan. Vol. 2, No. 5
             Sinukaban, V. Y. 2022. Pengembangan Macromedia Flash 8 Pada Kompetensi Bertenun UIS NIPES
                    di SMK NEGERI 1 Berastagi. Jurnal Vokasi Informatika. Vol. 2, No 3






                                                                                                           26
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36